Kadang miris mendengar kata LONTE, dalam benak seakan sosok yang sangat hina bahkan kalau bisa tak mendapatkan tempat hidup di dunia ini
Lonte, semua tahu profesinya dan semua orang tahu gaya hidupnya. Dan mereka juga mempunyai standard life style sesuai dengan lingkungan komunitasnya
Lingkungan komunitas sangat kompleks mengukur kelas life style mereka, menyesuaikan dengan kelas tamu-tamu yang datang dan kondisi kota yang mereka diami
Kadang miris mendengar kata LONTE, dalam benak seakan sosok yang sangat hina bahkan kalau bisa tak mendapatkan tempat hidup di dunia ini
Lonte, semua tahu profesinya dan semua orang tahu gaya hidupnya. Dan mereka juga mempunyai standard life style sesuai dengan lingkungan komunitasnya
Lingkungan komunitas sangat kompleks mengukur kelas life style mereka, menyesuaikan dengan kelas tamu-tamu yang datang dan kondisi kota yang mereka diami
Kita pasti ingat Sarkem atau Pasar Kembang di Jogjakarta. Lingkungan dekat stasiun yang bersliweran banyak ragam profesi kehidupan, seperti preman - pencopet - tukang becak - tukang ojek dan sebagainya, tanpa sadar para Lonte atau Penjaja Seks Komersial ( PSK ) mengikuti alur kehidupan itu. Mereka sering betebaran dipinggir jalan dan tak segan-segan berbicara bercanda secara gamblang gaduh berteriak. Beda kelas dengan kelompok elite, yang bayarannya pun berkelas
Namun siapakah mereka ?
Kerap mereka menjadi tumpuan kenyamanan pelanggannya, kerap mereka menjadi istri kedua, dan kerap mereka menjadi sasaran kemarahan tamunya
Mereka harus siap dengan segala mental, menghadapi tubuh pelanggan yang belum tentu bersih, bau alkohol, bahkan permintaan hubungan sexual yang tak lazim
Mereka bisa menjadi eksperimen seks oleh tamunya, dan tak sedikit merekapun harus bertaruh nyawa