Mohon tunggu...
Ben Baharuddin Nur
Ben Baharuddin Nur Mohon Tunggu... Profesional -

Menulis untuk berbagi, membaca untuk memahami dan bekerja untuk ibadah, Insya Allah. | email: ben.bnur@gmail.com | twitter :@bens_369

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Koalisi Partai Impian Muhaimin

14 April 2014   03:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1397419254816079748

[caption id="attachment_319879" align="aligncenter" width="610" caption="Inilah Koalisi Partai Politik Impian Muhaimin Iskandar | Ilustrasi: Ben B. Nur"][/caption]

Dengan wajah sumringah menyiratkan kebahagiaan, keponakan Gus Dur ini boleh semakin tersenyum lebar apalagi setelah mendapatkan kunjungan dari Capres PDI-P, Joko Widodo. Sepertinya Ia berharap Koalisi PDI-P dengan NASDEM akan menerima persembahan suara partainya yang mencapai angka 9,2 % menurut hasil hitungan cepat versi Cyrus Network dan CSIS.

Dialah Muhaimin Iskandar, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) di Kabinet SBY yang sebentar lagi berakhir. Memantaskan diri menjadi Calon Wakil Presiden sah-sah saja bagi siapapun, apalagi bagi seorang Ketua Partai, masih menjabat Menteri,dan Keponakan Presiden Ke-4 Republik Indonesia.

Memang partainya berhasil memperoleh peningkatan suara yang cukup signifikan berkat dukungan juru kampanye nasionalnya, H. Rhoma Irama yang digadang-gadang bakal jadi Calon Presiden dari PKB bila menang, termasuk Mahfud M.D. dan musisi kondang yang mewakili selera generasi muda, Achmad Dhani.

Dengan demikian partainya akan kembali berada di Senayan dengan sedikitnya 51 kursi legislatif yang akan mengawal sekaligus mendukung kebijakan Muhaimin dengan mitra koalisinya. Itulah yang membuat posisi tawar Muhaimin kelihatan cukup menjanjikan. Apakah memang demikian? Mari kita takar dari perspektif PDI-P dan NASDEM.

Nilai PDI-P - NASDEM

Bagi Surya Paloh yang pada suatu kesempatan pernah mengatakan bahwa dengan semangatNASDEM yang mengedepankan perubahan dan restorasi, ia berkomitmen untuk mendorong generasi muda yang visioner untuk bergabung dengan NASDEM. Sepertinya persyaratan usia sangat dipenuhi oleh figur yang biasa disapa Gus Imin atau Cak Imin ini. Lahir di lingkungan keluarga pesantren yang kental di Jombang, Jawa Timur 24 September 1966, berarti seusia dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yakni 47 tahun. Usia yang ideal dan bisa disebut mewakili generasi muda.

Dari takaran kompetensi di bidang politik dan pemerintahan tampaknya tidak perlu diragukan mengingat jabatan lima tahun sebagai Menteri di Kemenakertrans setidaknya telah memberikan wawasan bagaimana harusnya mengelola pemerintahan sebagai wakil presiden.

Mungkin takaran yang menurunkan selera PDI-P dan NASDEM adalah utang politik Muhaimin terhadap simpatisan H. Rhoma Irama dan Mahfud M.D. yang telah menyerahkan suaranya bulat-bulat kepada PKB dengan harapan semoga kedua figur yang dipromosikan oleh PKB sebagai calon Presiden usulan PKB jika menang mutlak di Pileg 2014 ini.

Takaran ini menurut sejumlah pihak akan menurunkan poisis tawar Muhaimin dimana menurut perkiraan mereka sekitar setengah dari perolehan suara PKB di Pileg ini karena faktor kehadiran Sang Raja Dangdut dan sebahagian dari Figur Mr. Clean, Mahfud M.D. Jadi kemungkinan suara PKB yang akan ikut ke Muhaimin ketika menjadi Cawapres berpasangan Jokowi hanya sekitar empat persen. Nilai yang terlalu kecil untuk ditukar dengan jabatan Wakil Presiden.

Kemungkinan nilai suara 9,2 persen itu akan memilih pasangan Jokowi Muhaimin tetapi bukan karena faktor Muhamininnya melainkan karena mungkin tertarik dengan sosok Jokowi.

Takaran lain yang juga tidak bisa dikesampingkan adalah hubungan Muhaimin dengan Nahdiyin lainnya yang masih loyal kepada Gus Dur. Seperti diketahui oleh banyak pihak, keluarga besar Gus Dur yang membolehkan semua partai menggunakan gambar Gus Dur sebagai penarik kampanye Pileg, justru melarang keras penggunaan gambar itu khusus untuk Caleg PKB Muhaimin.

Sikap keluarga yang begitu keras harus dipertimbangkan oleh PDI-P, apalagi hubungan antara PDI-P dengan keluarga Gus Dur masih terpelihara baik dan konon Nahdiyin pendukung Gus Dur justru ikut di belakang PDI-P.

Dengan sejumlah takaran yang dikemukakan tadi, mari kita tanya tiga yuri Presiden Idol, yakni Ahmad Dhani yang mewakili tokoh seni dan pebisnis, Titi D.J yang mewakili pemilih perempuan dan nasionalis dan ketiga Anang Hermansyah mewakili pekerja seni yang terjun di politik

Kalau Dhani pasti bilang Yes, yes, yes !!! Maklum sudah dapat bayaran sebagai jurkam, mudah-mudahan sudah lunas ya Dhan?.Kata Anang Hermansyah: “Aku sih... No!” Maklum dia juga ternyata Caleg dari Partai Amanat Nasional. Bagaimana dengan Titi D.J.?Dia yang sering dikerjai oleh Ahmad Dhani menoleh ke Anang minta pendapat. “Yah kalau Anang bilang No, saya juga No deh,” ujar Titi D.J. sedikit ngambang, tapi setidaknya telah memutuskan bahwa tidak.

Karena skor yang didapatkan oleh Muhaimin Iskandar 2 – 1 dari ketiga yuri Presiden Idol, maka itu berarti Muhaimin Iskandar tidak diterima bergabung ke koalisi PDI-P – NASDEM versi Presiden Idol. Maaf ya cak Imin, lain kali boleh dicoba lagi. [follow @bens_369]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun