[caption id="attachment_320501" align="aligncenter" width="638" caption="Beasiswa LPDP, upaya memahami dan mewujudkan impian putra-putri terbaik Indonesia | lpdp6.wordpress.com"][/caption]
Inilah terobosan itu. Inilah upaya mewujudkan keadilan di bidang pendidikan dan riset secara berkelanjutan yang didambakan banyak putra-putri terbaik Indonesia di seluruh pelosok tanah air untuk membantu mereka meraih cita-cita tertinggi yang mereka impikan.
Beasiswa ini difokuskan pada 6 (enam) bidang keilmuan untuk mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) yang meliputi Teknik, Sains, Pertanian, Akuntansi/ Keuangan, Hukum dan Agama.
Untuk menjamin pengelolaan yang profesional dan berkesinambungan, sebuah organisasi yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dikelola bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibentuk untuk mengelola sejumlah dana abadi (endowment fund) yang bersumber dari penyisihan dana APBN yang 20 % ke dalam bentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dianggarkan di dalam DIPA tiga kementerian yakni Kemenkeu, Kemendikbud, dan Kementerian Agama (Kemenag) sejak tahun 2011. Oleh karenanya Kedudukan ketiga Menteri tersebut secara ex-officio adalah sebagai Dewan Penyantun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Struktur Organisasi LPDP selengkapnya dapat dilihat pada tautan ini.
LPDP menjalankan fungsi sebagai pengelola, penyalur dan pembina bagi para penerima beasiswa ini, mulai dari proses pengenalan, perekrutan, seleksi, persiapan, penempatan, pengiriman, pemantauan, evaluasi hingga pengembalian ke tanah air. Untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan beasiswa, pihak LPDP telah mengidentifikasi sejumlah Perguruan Tinggi (PT) ternama dan berkualitas yang bisa dipilih oleh penerima beasiswa untuk menuntut ilmu, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Daftar PT tersebut dapat dilihat pada tautan berikut ini.
Bagi yang belum terbiasa atau tidak sempat menggali informasi melalui dunia maya, LPDP juga menyediakan layanan konsultasi langsung yang akan ditangani oleh Costumer Service profesional di alamat berikut ini: Gedung A.A. Maramis II
Lt. 2 Kementerian Keuangan
Jl. Lapapangan Banteng Timur No. 1
Jakarta 10710 .
Nangkring Bareng Kompasiana - LPDP
Dari acara Nangkring Bareng Kompasiana dengan LPDP, Sabtu (12/04) di Ruang Pertemuan LPDP, terungkap banyak hal berkaitan dengan beasiswa pendidikan dan riset yang tersedia di lembaga itu. Ada beasiswa Magister dan Doktor, Beasiswa Tesis dan Disertasi, Beasiswa Afirmasi dan Presidential Scholarship. Disamping itu juga tersedia dana riset bagi penelitian yang siap dikomersilkan atau diimplementasikan, makanya disebut dana Riset Produktif.
Ratna Prabandari, Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Pendidikan pada acara yang dihadiri sekitar 50 orang Kompasianer itu memaparkan berbagai hal yang berhubungan dengan beasiswa. Menurut Ratna, prosedur untuk mendapatkan beasiswa LPDP tergolong mudah dibanding beasiswa dari lembaga lain. Pendaftaran bisa dilakukan setiap saat sepanjang tahun. Bahkan tidak perlu datang sendiri, cukup mendaftar online melalui situs LPDP: http://www.lpdp.depkeu.go.id. Dijamin tidak ada perlakuan diskrimatif, terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia.
Beasiswa Magister dan Doktor
Beasiswa Magister dan Doktor terbuka bagi semua warga negara Indonesia yang memilki keunggulan dalam hal prestasi akademik dan kepemimpinan. Mengapa harus dikaitkan dengan kepemimpinan? Menurut Ratna Prabandari, beasiswa ini berbeda dengan yang diberikan oleh lembaga lain. Beasiswa ini selektif untuk mereka yang dinilai berpotensi menjadi pemimpin Indonesosia di masa depan untuk menggerakkan perubahan di berbagai bidang menuju Indonesia yang lebih baik di tahun 2045 mendatang.
Mengapa tahun 2045 yang menjadi acuan? Karena saat itu Indonesia akan merayakan Ulang Tahun Emas yang ke-100. LPDP hadir untuk menyiapkan pendidikan terbaik bagi putra-putri Indonesia yang berprestasi menjadi Generasi Emas Indonesia 2045. Generasi muda terdidik dengan karakter dan nasionalisme yang tinggi merupakan asetyang diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia
Seperti kata bung Karno, Presiden Pertama Indonesia: “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
Bukan hanya satu tapi rubuan pemuda pemudi terbaik negeri ini akan dipersiapkan secara berkesinambungan oleh LPDP untuk menjadi calon pemimpin Indonesia yang profesional di berbagai bidang keilmuan.
Jusuf Kalla, Mantan Wapres dan Kepala Palang Merah Indonesia menegaskan pada saat memberikan pembekalan awardee Beasiswa LPDP Angkatan VII November tahun lalu, bahwa segala upaya pengembangan pendidikan harus senantiasa didukung. Alasannya, pendidikan akan menjadi dasar kemajuan bangsa, sehingga perbaikan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara berkesinambungan.
Makanya beasiswa ini dipisahkan dengan beasiswa sektoral yang banyak disediakan oleh berbagai kementerian yang memberikan beasiswa dengan tujuan mendapatkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan teknis sesuai kebutuhan kementerian atau sektor tertentu di masa depan. Bahkan menurut Ratna, dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun disepakati bahwa beasiswa LPDP yang dikenal dengan nama Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini tidak diperuntukkan bagi kalangan dosen dan pengajar mengingat mereka telah diwadahi melalui beasiswa yang ada di Kemendikbud.
Itulah alasan mengapasejumlah beasiswa yang dirancang dan dikelola di bawah LPDP ini memiliki keunikan, termasuk mensyaratkan rekam jejak kepemimpinan sejak dini. Bahkan kekuatan dari beasiswa ini justru pada tahap wawancara. Menurut Tri Hanifawati, salah satu awardee, sebutan mereka yang mendapatkan beasiswa BPI, dia mendapat pertanyaan yang komprehensif dari tiga orang pewawancara yang terdiri atas dua praktisi pendidikan dan seorang psikolog. Tidak semua yang lolos berkas bisa lolos wawancara, kata Tri di blog pribadinya. Oleh karenanya Tri memberikan tips di blog pribadinya kepada peminat BPI agar sebelum wawancara benar-benar mempersiapkan argumentasi yang kuat berkaitan dengan pemilihan program studi. Artinya jangan asal-asalan apalagi hanya ikut-ikutan memilih program studi melainkan memang pilihan itu berkaitan dengan rekam jejak dan proyeksi kontribusi yang bisa diberikan bagi kemajuan Indonesia ke depan.
Bagi yang dinyatakan lolos wawancara selanjutnya awardee diberikan waktu setahun untuk mencari perguruan tinggi yang menerima mereka.Bila mereka telah mengantongi Surat Keterangan Penerimaan (Letter of Acceptance) yang kemudian diserahkan ke pihak LPDP, baik dari dari PT Mancanegara maupun PT Dalam Negeri selanjutnya mereka akan dipersiapkan untuk keberangkatannya.
Salah satu bentuk persiapan yang tak kalah uniknya, disebut unik karena tidak ada di Beasiswa lainnya adalah proses pengayaan di dalam Program Kepemimpinan bagi awardee. Bentuk kegiatannya menyerupai kegiatan Leadership Retreat yang biasa dilakukan oleh perusahaan swasta untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin di perusahaan mereka. Awardee digembleng secara fisik dan mental oleh tim profesional selama 11 hari. Bukankah salah satu syarat Pemimpin yang tangguh adalah sehat jasmani dan rohani? Untuk itulah kegiatan pengayaan ini diadakan. Secara keseluruhan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini memang bertujuan untuk pengembangan kapasitas dan karakter generasi muda Indonesia untuk menjadi aset pembangunan Idonesia ke depan. Penjelasan lengkap mengenai beasiswa ini dapat dilihat pada tautan ini.
Beasiswa Tesis dan Disertasi
Mungkin ada diantara anda yang merasa menyesal karena terlambat mengetahui keberadaan beasiswa LPDP. Atau mungkin LPDP hadir setelah anda menempuh pendidikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tidak perlu menyesal. Bila anda mengalami kesulitan dalam hal pembiayaan penyelesaian tesis atau disertasi anda LPDP membuka tangan untuk memberikan Beasiswa Tesis dan Disertasi.
Tentu saja tidak semua proposal permintaan beasiswa bisa dipenuhi, jelas Ratna. Ada kriteria luaran penelitian yang memungkinkan untuk dibiayai diantaranya menghasilkan luaran berupa pengetahuan atau teknologi strategis yang bisa digunakan untuk kepentingan kemajuan bangsa. Termasuk di dalamnya teknologi tepat guna, pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM), perbaikan penatakelolaan sektor publik dan lain-lain.
Sampai tahun 2014 ini, jumlah bantuan beasiswa Tesis dan Disertasi yang telah disalurkan oleh LPDP mencapai 3.679 yang terdiri atas 3.039 tesis/ disertasi dalam negeri dan 640 tesis/ disertasi luar negeri. Seleksi proposal dilakukan dua kali setahun pada bulan Maret dan September. Selengkapnya mengenai informasi skema beasiswa ini dapat dilihat pada tautan ini.
Beasiswa Afirmasi, Menjawab Ketimpangan Geografis
Meskipun upaya mewujudkan keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan tinggi yang dibiayai oleh negara telah dilakukan pada semua jenis beasiswa di LPDP ini, namun satu realitas yang tidak bisa dihindari, sebagaimana dijelaskan oleh Ratna Prabandari adalah adanya ketertinggalan yang dialami sebahagian putra-putri Indonesia di luar pulau Jawa, terutama yang tinggal di pelosok yang jauh. Ketertinggalan dalam hal infrastruktur, termasuk kaulitas pengajaran menyebabkan daya kompetisi mereka relatif kalah dibanding dari daerah yang infrastruktur dan kualitas pengajarannya lebih baik.
Menambahkan pengalaman pribadi saya ketika mengikuti kompetisi beasiswa dari Ratu Inggris yang dikenal dengan nama British Chevening Award yang dikelola oleh British Council beberapa waktu lalu, dari 62 orang yang dinyatakan lolos, hanya dua orang dari Kawasan Timur Indonesia, saya dengan seorang rekan dari Universitas Cendrawasih Papua. Padahal saya tahu kami sudah mendapatkan perlakuan khusus karena beasiswa itu pun telah menetapkan bahwa perempuan dan pelamar dari Kawasan Timur Indonesia is highly encourage.
Menyadari adanya ketimpangan struktural dan geografi ini, LPDP merancang satu scheme beasiswa khusus yang disebut Beasiswa Afirmasi. Maksud dari Afirmasi ini adalah dorongan atau penguatan, dimana bagi mereka yang secara geografis bermukim di daerah yang infrastruktur pendidikannya relatif “tertinggal” sehingga luarannya memerlukan perlakuan khusus. Penerima beasiswa ini kata Ratna diarahkan untuk mengambil bidang studi dan riset yang dibutuhkan di daerah masing-masing yang juga berdampak bagi kepentingan nasional.
Beasiswa Afirmasi selain bisa membiayai pendidikan di luar negeri, juga untuk dalam negeri. Jadi kalau anda merasa salah satu warga negara Indonesia yang memiliki prestasi akademik yang baik dibuktikan dengan Indeks Prestasi minimal 3,0, berusia masih di bawah 35 tahun (untuk S2) atau di bawah 40 tahun (S3), dan membutuhkan perlakuan khusus karena faktor geografis yang disebutkan di atas, dapat mengunjungi situs ini untuk mendapatkan informasi dan penjelasan lebih lengkap. Pendaftaran dapat dilakukan kapan saja secara online tetapi LPDP hanya melakukan dua kali seleksi dalam setahun yakni di bulan Maret dan September.
Beasiswa Presiden (Presidential Scholarship)
Bagi anda yang memiliki prestasi yang tergolong luar biasa atau extraordinary, misalnya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,5 dan mempunyai rekam jejak kepemimpinan yang baik, maka Beasiswa Presiden (Presidential Scholarship) adalah peluang yang paling sesuai dimana anda akan berkesempatan kuliah di 50 PT terbaik dunia. Karenanya, selain mendapatkan sejumlah keistimewaan, beasiswa ini juga mensyaratkan penguasaan bahasa inggris dalam katagori ‘excellent’ yang setara perolehan hasil test International English Language Testing System (IELTS) 7,0 ke atas. Perguruan Tinggi mana saja yang dapat dituju oleh penerima Presidential Scholarship ini dapat dilihat pada tautan ini.
Seperti di banyak negara, kepala negara yang sadar pentingnya pendidikan sebagai instrumen untuk mendorong kemajuan bangsa, berusaha menunjukkan komitmennya melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui pemberian beasiswa khusus Kepala Negara yang di Indonesia disebut Indonesia Presidential Scholarship (IPS). Beasiswa IPS untuk S2 dan S3 ini diselenggarakan oleh LPDP bekerjasama dengan lembaga Kepresidenan. Bedanya dengan beasiswa yang lain, selain dari adanya batasan PT yang boleh dituju, juga seleksinya hanya dilakukan sekali dalam setahun. Selengkapnya berkaitan dengan beasiswa katagori ini dapat dilihat pada tautan ini.
[caption id="attachment_320505" align="aligncenter" width="638" caption="Optimisme dan semangat penerima beasiswa LPDP Angk. VI | http://lpdp6.wordpress.com"]
Dana Riset Inovatif Produktif
Hal lain yang terungkap dari acara Nangkring Bareng Kompasiana LPDP adalah informasi ketersediaan dana riset bagi kelompok Periset yang ingin mengkomersilkan dan/atau mengimplementasikan hasil riset sebelumnya yang telah teruji layak secara teknologi.
Dicky Chandra dalam presentasinya menjelaskan bahwa riset yang mendapat bantuan dana RISPRO, singkatan dari Dana Riset Inovatif Produktif, adalah riset yang telah terbukti layak secara teknologi (technologically proven) dan siap memasuki tahap uji massal (scaling up) untuk dapat dikomersilkan atau diimplementasikan. Oleh karena itu, syarat lainnya untuk riset yang didanai melalui skema RISPRO harus mengikutkan lembaga mitra yang bersedia untuk mengkomersilkan atau mengimplementasikan hasil riset yang dilakukan. Keterlibatan lembaga mitra bisa dalam bentuk keterlibatan langsung atau ikut serta dalam kegiatan riset, penyertaan dana (cash) atau bentuk lain yang dapat diukur dengan uang (in-kind). Konsultasi mengenai Bantuan Dana RISPRO ini dapat dilakukan via e-mail ke:lpdp.riset@depkeu.go.id
Melihat sifat dan persyaratan Bantuan Dana RISPRO ini, maka dapat dilihat kaitannya dengan skema bantuan beasiswa yang diuraikan sebelumnya. Artinya tidak menutup kemungkinan riset yang dilakukan oleh penerima bantuan beasiswa dapat diusulkan untuk dibiayai melalui Bantuan Dana RISPRO sejauh memenuhi persyaratan yang ditetapkan pihak LPDP. Dalam kaitan ini, RISPRO juga merencanakan output dalam bentuk (1) Publikasi ilmiah jurnal internasional yang mempunyai reputasi baik; Publikasi ilmiah jurnal nasional terakreditasi; Meningkatkan jumlah mahasiswa pascasarjana yang terlibat dalam kegiatan riset; dan bila memungkinkan juga akan menghasilkan sejumlah buku ajar. Oleh karenanya, LPDP menyediakan anggaran yang lumayan besar untuk setiap proposal riset produktif yakni antara Informasi lebih lengkap berkaitan RISPRO dapat ditelusuri pada tautan ini.
Skema Bantuan Lainnya
Disamping Dana Bantuan Beasiswa dan Dana Bantuan Riset Inovatif Produktif, sebenarnya LPDP juga memiliki skema Dana Rehabilitasi Fasilitas pendidikan yang diperuntukkan bagi perbaikan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak dapat dibiayai dari sumber lainnya. Jadi skema pendanaan ini kata Agung Sudaryono, salah satu Kepela Divisi di LPDP yang juga memberikan presentasi pada acara Nangkring Bareng tersebut, dalah sumberdaya paling terakhir atau the last resource.
Karena LPDP sifatnya Badan Layanan Umum (BLU), skema bantuan rehabilitasi sangat selektif, hanya bila dinilai ada kerugian besar yang bisa timbul dalam proses belajar mengajar bila suatu parasarana pendidikan tidak direhabilitasi, misalnya kerusakan karena bencana alam yang anggarannya tidak terdapat pada tahun anggaran berjalan atau pengusulan anggarannya masih akan memakan waktu yang lama.
Contoh daerah yang pernah mendapatkan dana rehabilitasi fasilitas pendidikan tahun lalu adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp. 4,4 Milyar dan Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp. 2 Milyar sebagaimana diberitakan pada tautan ini.
Itulah sedikit ulasan berkaitan dengan skema bantuan beasiswa, riset produktif dan bantuan rehabilitasi pendidikan di bawah pengelolaan LPDP. Tulisan ini disarikan dari acara Nangkring Bareng Kompasiana - LPDP, situs LPDP dan sumber lainnya yang relevan. Oleh karenanya tulisan ini tidak bisa diperlakukan sebagai penjelasan resmi LPDP - Untuk penjelasan resmi yang megikat dapat diakses langsung ke situs LPDP pada berbagai tautan dalam tulisan ini.[@ben_369]
[caption id="attachment_320507" align="aligncenter" width="638" caption="Suasana Nangkring Bareng Kompasiana dan LPDP Kementerian Keuangan di Gedung Maramis II Kemenkeu, Sabtu (12/04/14). Tak kurang Direktur Dana Kegiatan Pendidikan, Abdul Kahar ikut memberikan kesan setelah presentasi tiga pejabat LPDP yakni Ratna Prabandani, Dicky Chandra dan Agung Sudaryono | Foto: Ben B. Nur"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H