Mohon tunggu...
Ben Baharuddin Nur
Ben Baharuddin Nur Mohon Tunggu... Profesional -

Menulis untuk berbagi, membaca untuk memahami dan bekerja untuk ibadah, Insya Allah. | email: ben.bnur@gmail.com | twitter :@bens_369

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bangun Lebih Cepat, Bergerak Lebih Cepat

5 Desember 2014   05:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_357864" align="aligncenter" width="820" caption="Bila anda sedang galau dan sulit move on, ketahuilah saat bentuk anda seperti kecebong di atas itu saja yang namanya spermatozoa anda begitu lincah riang, berani bersaing dan berani menjadi pemenang - andalah juaranya sekarang yang telah mengalahkan jutaan spermatozoa lain yang ingin lahir seperti apa adanya anda sekarang | ilustrasi foto: obatsakit2011.blogspot.com | "][/caption]

Perputaran bumi pada porosnya boleh jadi kecepatannya sama sejak pertama kali galaksi Andromeda terbentuk ratusan juta tahun lalu dengan perputaran sekarang. Tapi kecepatan Henry Ford , Ralph Lauren dan milyarder lainnya yang segenerasi mungkin dengan kakek anda kalauh jauh dengan kecepatan generasi Mark Suckerberg (Pemilik Facebook), Bill Gates (pemilik Microsoft) dan milyarder lainnya segenarasi anda sekarang.

Kami dulu punya mobil Datsun butut yang dipakai seluruh keluarga untuk berbagai keperluan. Sampai mobil itu hancur dan tidak ketahuan rimbanya belum terlihat ada generasi Datsun model baru yang muncul. Tapi Toyota Kijang yang kami beli tahun 2000-an telah kadaluarsa modelnya kurang dari 10 tahun. Bahkan tiga generasi mobil Toyota kijang kini bisa kita temui di jalan raya sekitaran kita.

Butuh waktu puluhan tahun telepon rumah kami yang harus diputar untuk sebelum berdering menghiasi ruang keluarga sebelum digantikan dengan telpoon rumah digital yang hanya dipencet. Tapi saat ini, untuk sebuah model handphone kadaluarsa tidak perlu menunggu puluhan tahun, cukup satu dua tahun bahkan beberapa bulan.

Kesimpulannya, kita tidak lagi hidup di era leyeh-leyeh yangmasih memungkinkan kita menunggu bintang jatuh sebagai isyarat keberuntungan sebelum bertindak. Era kita sekarang kata orang-orang adalah era knowledge alias era pengetahuan, era informasi, era digital atau apapun yang menggambarkan bahwa siapapun yang menguasai pengetahuan, informasi dan memahami cara pemanfaatan teknologi digital termasuk di dalamnya internet maka dialah yang akan paling banyak mendapatkan manfaat dari zaman ini.

Hukum yang saya sebutkan barusan berlaku untuk level benua, negara, kawasan, organisasi, kelompok bahkan individu. Oleh karenanya anda tentu mau ikut bersaksi bersama saya bahwa negara besar dan makmur sekarang ini bukan lagi negara yang kaya sumberdaya alamnya seperti pernah dibanggakan oleh negara-negara di Nusantara ini beberapa abad lalu. Tidak lagi.

Kita boleh terkaget-kaget atau terenyuh mengetahui bahwa Indonesia adalah penghasil kakao atau bahan baku coklat nomor dua di dunia, tapi (maaf) Swiss, Belanda, Inggris, Amerika yang tak punya sebatangpun pohon kakao karena kakao hanya tumbuh di negara tropis, tapi negara-negara itu dikenal sebagai produsen berbagai produk coklat dan memperoleh penghasilan yang luar biasa besar dari berbagai produk coklat.

Kita juga boleh meringis kalau sampai tahu Singapura yang tidak punya satupun sumur minyak dibanding Indonesia yang punya ratusan bahkan mungkin ribuan, tapi maaf, Indonesia adalah importir minyak yang sudah di depak dari Organisasi Negara Produsen Minyak Dunia (OPEC), sementara Singapura menjadi ekspoortir minyak siap pakai terbesar di Asia.

Let’s Move On !

Apa yang kita punya? Kita punya sumberdaya alam yang melimpah tapi tidak cukup sigap bergerak merengkuh segala ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan sumberdaya alam yang kita miliki sehingga bisa diolah menjadi beragam produk yang bernilai tambah, menciptakan lapangan kerja dan tentu saja meningkatkan kemampaun keungan negara untuk membangun negeri ini.

Apa yang mereka punya? Mereka punya kemauan bersama untuk bergerak lebih cepat merengkuh segala pengetahuan yang berhubungan dengan upaya pengelolaan sumberdaya alam untuk diolah menjadi produk-produk bernilai tambah tinggi. Darimana bahan bakunya? Impor saja dari negara-negara yang dikaruniai Tuhan kekayaan sumberdaya alam tapi mereka tidak pernah berusaha sungguh-sungguh mengolah sumberdaya alamnya menjadi produk jadi karena mereka sudah puas dengan menjaul bahan baku sampai habis sekalipun.

Negara seperti sebuah kapal raksasa yang mengangkut ratusan juta bahkan milyaran penumpang. Terlihat sulit untuk membelokkan arah negara ke arah yang benar kalau kita hanya melihat diri kita sebagai penumpang yang terjepit diantara penumpang lainnya.

Perhatikanlah kapal raksasa itu baik-baik. Kapal itu ternyata bisa belok ke kiri dan ke kanan.Tenaga apa gerangan yang bisa membuat kapal raksasa itu berbelok ke arah yang dikehendaki? Jawabannya sederhana. Di bahagian belakang kapal, posisinya di belakang baling-baling, ada sekeping logam pipih terkadang terbuat dari kayu pada japal kayu yang ukurannya mungkin hanya sepersekian puluh ribu kali lebih kecil dari ukuran seluruh kapal. Benda kecil itu namanya trim tab atau bilah kemudi..

Temukan cepat bilah kemudi anda secara individu. Apa itu gerangan yang telah membuat seorang yang kurus kerempeng hanya berpendidikan strata satu terpilih menjadi nakhoda diantara jutaan manusia kekar berparas ganteng berpendidikan tinggidi negeri ini. Karena kalau anda tidak bisa menakhodai arah hidup anda sebagai pribadi, pasti tak bisa diharapkan menakhodai kapal dari sekian puluh, ratus, ribu, juta, milyar penumpang.

Joko Widodo yang saya jadikan inspirasi dalam sosok cerita di atas berulang-ulang mengatakan kalau setiap orang harus tahu dan bisa mengimpikan dengan jelas dan pasti kemana hidupnya akan dibawa. Itulah kompas, itulah petunjuk arah atau peta setiap orang dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

Setelahnya periksa mesin apakah busi dan piston kompresinya bersih atau tidak. Bila tidak bersih, maka bersihkanlah dahulu. Itulah niat-niat yang biasanya tidak terlihat sebagiaman mesin berada di dalam. Tetapi mesin itulah sumber kekuatan utama. Itulah yang akan mampu membuat bahtera pribadi kita bisa melaju mengatasi badai kemalasan, kritikan yang melemahkan, ketidakyakinan, perasaan tak berdaya, ketidakgantengan atau ketidakcantikan fisik, ketidak-kayaan materi, serangan fitnah dan tudingan-tudingan yang bisa mengguncang. Kitalah yang paling tahu niat kita masing-masing dan kitalah yang paling tahu kotor tidaknya niat kita dan cara terbaik membersihkannya.

Maka selanjutnya, kuatkan hati, iringkan doa sesuai keyakinan masing-masing dan nyalakanlah kunci kontak. Itulah tekad yang membaja, itulah satu langkah pertama dari perjalanan ribuan mil yang akan anda tempuh. Perjalanan ribuan mil tidak akan pernah terwujud tanpa langkah pertama yang pasti. Itulah yang oleh inspirator saya yang kini menjadi Presiden, terlepas dari segala kekurangannya sebagai manusia biasa laiknya kita semua, selalu mengingatkan: Kerja! Kerja! Kerja!

Kerja apa? Lihatlah kunci kontak yang ada di tangan anda, mulailah dari itu. Kalau di tangan anda hanya kuncu kontak motor, jangan disingkirkan atau diremehkan karena anda berharap mendapatkan kunci mobil mewah. Inspirator saya juga awalnya hanya tahu menghitung umur kayu dan membibitkan tanaman untuk hutan. Makanya dia tidak mengeluh ketika harus berada di tengah hutan di Nagroe Aceh Darussalan sana untuk bekerja di sebuah perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Saat dia bisa ganti kendaraan, dia memilih menjadi tukang kayu, membuat mebel lalu menjadi pedagang, kemudian menjadi eskportir dan seterusnya. Yang penting kerja dahulu, move on, hindari berkeluh kesah terlalu lama untuk kesulitan yang anda hadapi. Daripada menangisi kegelapan yang entah kapan berakhirnya, maka nyalakanlah perapian untuk sekedar mendapat terang dan berbuat sesuatu yang bermanfaat.

[caption id="attachment_357866" align="aligncenter" width="620" caption="Iniliah trim tabs atau bilah kemudi itu, lempeng kecil yang tak terlihat di permukaan, tersimpan jauh di bawah, di belakang baling-baling, meski demikian menentukan arah kapal. Jadilah bilah kemudi yang menentukan arah perubahan tapi terlebih dahulu periksa bilah kemudi di dalam diri anda | Ilustrasi: www.franklincovey.com "]

14177066111990076255
14177066111990076255
[/caption]

Lebih Cepat, Fokus dan Terarah

Karena zaman sudah berubah, dan akan terus berubah, sebagaimana  saya ilustrasikan di awal tulisan ini,  bahwa segala sesuatunya sepertinya menjadi semakin cepat, maka anda pun, siapapun anda yang sedang mencari alasan untuk membuat hidup anda lebih berarti, cepatlah bergerak.

Untuk menguji tekad anda setelah mengakhiri membaca tulisan ini, siapkan diri anda untuk besok menjadi orang yang tercepat bangun di rumah anda. Kata sebuah pepatah Cina, ayam yang pertama melompat dari dahan turun ke tanah mengais maka ayam itulah yang akan selalu mendapat cacing segar lebih banyak.

Bangun dan pastikan anda punya rencana yang jelas untuk melakukan satu hal yang bermanfaat. Karena bila tidak, berbagai media sosial akan siap memangsa waktu-waktu berharga anda di pagi hari. Media sosial adalah pemangsa waktu yang paling efektif yang belakangan ini membuat banyak orang mudah kehilangan fokus. Joko Widodo sang Inspirator lebih beruntung karena pada zamannya medsos belum semenggoda sekarang.

Terakhir, jadilah pembelajar yang efektif. Silahkan ber-medsos ria, berinternet ria tapi pastikan anda tahu apa yang anda ingin dapatkan dari dunia maya. Jadilah pembelajar yang tiada henti agar ilmu dan pengetahuan anda terus bertambah dan terbaharui. Siapa tahu anda adalah kandidat Presiden berikutnya atau mungkin Menteri, Wakil Rakyat, Chief Executive Officer (CEO) atau apapun hidup berkualitas lainnya yang anda impikan.

Kalau yang bisa anda lakukan saat ini adalah menulis, maka menulislah yang baik dan bermanfaat. Karena apapun yang pernah anda tulis dan publikasikan, baik dalam bentuk cetak maupun di dunia maya, akan menjadi citra diri anda dan akan berbicara sendiri suatu masa kelak tentang siapa anda dan jejak-jejak masa lalu anda. [@bens_369].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun