“Terimakasih Pak Roy, sudah tiga hari ini restoran penuh terus,” terdengar suara di ujung telpon.
“Oh ya? Alhamdulillah,” jawab si penelpon berpotongan rambut belah tengah itu terkekeh sampai bahunya terguncang-guncang.
“Ternyata strategi pemasaran kita berhasil kawan-kawan,” ujar lelaki paruh baya yang tadi dipanggi pak Roy oleh si penelpon. Mereka melakukan tos ‘hi five’ dengan cara saling menepuk telapak tangan.
“Coba telpon resto dan warung lainnya di seluruh Indonesia yang menjual rawon setan, penasaran pengen dengar beritanya.” Perintah Roy kepada salah satu stafnya.
Heboh pasca pemberitaan Roy Suryo di berbagai kanal media sosial yang lupa membayar bill senilai RP. 900.000,- setelah makan bersama rombongan, rupanya memicu sentimen ‘penasaran’ netizen untuk tau lebih dekat obyek yang diributkan itu, RAWON SETAN.
Kedengarannya nama itu seksi dan menantang. Maka dalam beberapa hari saja hampir semua pengunjung rumah makan dan restoran selalu bertanya , “ada rawon setan gak?”. Fenomenanya sangat mirip peredaran video po*no Ban**** Lautan Asmara beberapa tahun lalu. Orang menghujatnya secara moral tapi juga penasaran pengen liat kayak apa sih isi video BLA itu. “Masih ada nyimpan gak filenya,” berbisik sambil mengedipkan mata dan cuping hidung kembang kempis.
Tunggulah beberapa hari lagi akan ada konfrensi pers pernyataan bersama Asosiasi Penjual Rawon Setan (APRS) dengan Awak Partai Roy Suryo (APRS) mengklarifikasi pemberitaan yang disangka negatif itu. Ternyata Roy Suryo adalah pahlawan yang berusaha mengangkat citra RAWON SETAN sebagai salah satu kuliner asli Indonesia yang unik.
Mungkin ia sedang mumet mikirin gimana caranya mengangkat citra dan prestasi olahraga negeri ini, tapi karena memang bukan bidangnya, ia memilih bergeser sedikit ke isu yang masih relevan dengan profesi yang dikuasainya, sesuatu yang ada hubungannya dengan SETAN.
Sebagai pakar telematika, ia jago mendeteksi orisinalitas foto atau video yang biasanya heboh karena ada hubungannya dengan perbuatan akibat godaan SETAN.Karena isu GODAAN SETAN agak sensitif, maka untuk sekedar refreshing sekaligus mengingatkan konstituennya bahwa ia masih eksis, maka ngehebohin RAWON SETAN menjadi pilihan terbaik, dan dipandang masih agak aman. Masih relevan kan?
Selamat beraktivitas di hari Senin yang penuh harapan ini.
--------------- @ben369 ---------------
*Tulisan ini dan segala kegaduhan di dalamnya adalah rekayasa semata alias fiktif. Bila ada nama, tempat dan peristiwa yang kebetulan mirip, itu hanya kebetulan semata.
**Tulisan ini saya buat saat lunch time dengan Rawon Setan sehingga tidak mengganggu jam kerja produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H