Mohon tunggu...
bambang purnomo
bambang purnomo Mohon Tunggu... -

Penikmat sastra: "Aku ada, agar engkau bahagia. Aku tiada, agar cinta tak terluka"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan, Aku Rindu Rintik Kesakitanmu...!

9 November 2012   17:40 Diperbarui: 15 Juli 2015   20:03 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

KESETIAAN:

"Tak apa-apa, takdir tak lagi memihak kita. Duka, lebih tahu: tangan siapa yang mampu merawatnya".

HUJAN:

Pada hujan yang menitikkan kesedihan; bumi menuliskan puisi kehilangan.

KESETIAAN:

"Seringkali, kesedihan lebih abadi dalam ingatan, dibandingkan kebahagiaan"

HUJAN:

Ada yang coba disampaikan hujan pada kesedihan, pada kesunyian, pada kesendirian, pada kesetiaan, pada masa silam; entah apa, cinta pun tak pernah mau (dan mampu) memahaminya.

KESETIAAN:

"Seperti rintik hujan; barangkali, kepedihan ialah cara melepaskan kebahagiaan dengan pelan-pelan." Kepada hujan yang meneteskan kesedihan, terima kasih telah mengajari hidup dan cintaku arti ketabahan. "Mungkin, Hujan adalah cara Tuhan merawat kesetiaan pada masa silam."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun