“...PresidenSBY adalah pembohong, ingkarjanji, ” Statement yang sangat menyengat telinga ini sering kali dilontarkandan ditulis di segala macam media cetak. Apakah itu memang olokan, sindiran ataupunmemangnyataapaadanya. Beberapa media cetak menulis jelas statement-statement yang membuat panas telinga dan muka merah para petinggi Negara ini khususnya SBY dan jajaran kabinetnya.Tidak tanggung-tanggung, kata-kata itu keluar dari tokoh-tokoh lintas agama dan para purnawirawan TNI dalam forum yang berbeda.
Dosaapa yang sebenarnyaadapada SBY hingga statement seperti diatas kontan saja dilontarkan.Statement itu terlontar karena sudah tidak tahannya para tokoh di Indonesia dengan kinerja yang sangat tidak beresdari SBY dalam kepemimpinannya selama ini.
SBY dinilai seorang yang telah mengingkari janjinya sendiri pada rakyat, khususnya rakyat miskin yang semakin bertambah di negeri ini.Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk SBY seolah-olahhanya mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat miskin di Indonesia.
Saat SBY menggembar-gemborkan upaya penyejahteraan rakyat,tidak pula dibarengi konsistensi dalam pelaksanaan “janjinya” itu.Sebagai contoh adalah pembelian mobil mewah untuk anggota KIB II ditengah kemiskinan yang belum terselesaikan di Indonesia saat itu.Terlebih lagi rencana pembangunan gedung baru DPR RI diatas segala bentuk kesenjangan ekonomi rakyat Indonesia, dan sekali lagi tidak ada respon berarti dari pihak presiden atas rencana tersebut.
‘MasalahTKW’ yang sudah tua belum juga tercium bau penyelesaiannya, kasus Century yang menyangkut wapres, kasus mafia pajak, dan bermunculan kasus yang semakin lama akan menumpuk dan using tak tahubagaimana penyelesaiannya.Bahkan desas-desus penggulingan rezim SBY dengan jalan revolusi pun telah merebakbahkan langsung dari purnawirawan TNI dengan alas an sudah tidak adanya lagilegitimasi dari rakyat kepada pemerintahan SBY.Singkatnya, rakyat sudah mulai tidak puas dan kecewa dengan pemerintahan SBY.
Pada dasarnya, rakyat Indonesia membutuhkan kesejahteraan yang nyata, bukan hanya sekedar janji dan iming-iming belaka.Rakyat miskin butuh tubuhnya terisi makanan, anaknya dapat sekolah dan berpendidikan tinggi, setelah itu dapat kerja, syukur-syukur bias jadi pejaba tinggi, begitu seterusnya.Pada titik ini perlu adanyapenyelesaian yang pasti baik masalah dasar seperti pendidikan dan lapangan pekerjaan maupun rangkaian masalah yang akan berimbas pada pokoknya, misalnya mafia pajak, century.
