"Devi itu namanya. Cantik, yak? Apa lagi kakaknya, kalau kamu tau kakaknya. Emm, gak sadar pasti kamu Han, pingsan!" Ucap Risal, sambil tertawa.
"Iya, cantik-cantik." Ucap Han yang terus menatap Dev sambil tersenyum dan berandai-andai dikepalanya sama seperti pas ngebayangin Lestari tadi.
"Ee han, si Rika Cantik nggak sih?" Tanya Risal sambil tersenyum dan menatap Rika yang berada di kantin.
"Cantik-cantik Sal, temen SMP juga?" Kata, Han.
"Enggak, baru kenal beberapa minggu. Kenal di eskul kebugaran." Kata, Risal.
"Ciye CINLOK ini ceritanya?" Ucap Han sambil tertawa.
Nggak lama bell sekolah berbunyi, tanda jam istirahat pertama udah selesai. Han dan Risal pergi ke kelas untuk mengikuti pelajaran matematika saat itu.
Saat pelajaran di dalam kelas, konsentrasi Han pecah, bukan karena bingung mikirin rumus-rumus matematika yang bisa bikin mual, tapi karena di kepala Han terbayang-bayang wajah cantik, Dev. Rasa-rasanya Han jatuh cinta sama Dev.
Bell istirahat kedua akhirnya berbunyi. Suara yang nggak enak dikuping tapi menyegarkan dikepala para pelajar-pelajar sekolah.
Han dan Risal kembali pergi ke kantin untuk makan siang. Risal cerita banyak tentang si Rika di kantin, sebaliknya Han yang mau tanya-tanya ke Risal soal Dev tapi enggak bisa tersampaikan karena Han pemalu---Han sangat pemalu di sekolahnya, apalagi menyangkut soal cewek, Han selalu tertutup. ---akhirnya ya udah Han cuma dengerin curhatan Risal yang panjang dan membosankan.
Setelah makan siang, Risal ngajak Han ikut dia ke acara latihan eskulnya,