Mohon tunggu...
BEM FEUI 2011
BEM FEUI 2011 Mohon Tunggu... -

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pertimbangan Sebelum Berhutang

5 Maret 2011   04:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:03 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Bangun Admaja,Mahasiswa Akuntansi FEUI 2009,Staff Birkominfo BEMFEUI

Pertimbangan sebelum Berhutang

“Orang yang dapat dipercaya itu adalah orang yang banyak memiliki hutang”.

Itulah salah satu kalimat yang saya ingat pernah diucapkan salah satu Dosen saya ketika saya mengambil mata kuliah metode kuantitatif. Ketika seorang berhasil mendapat pinjaman dari pihak lain, maka pihak lain itu secara tidak langsung percaya dan memberikan respect bahwa anda memiliki kemampuan mengembalikan pinjaman tersebut. Tentu kebalikan argumen itu adalah tidak mungkin peminjam memberikan pinjaman kepada orang yang tidak dapat dipercaya, atau dengan kata lain “meragukan”. Jika anda melihat rekan anda memiliki setumpuk kartu kredit di dompetnya, atau seabrek potongan di slip gajinya, Jangan buru-buru ber-underestimate .Paradigma yang muncul sekarang adalah orang seperti itulah yang bonafid dan kredibel.Paling tidak penilaian itu menurut pendapat bank.

Tapi entahlah memang benar atau salah pemikiran tersebut diatas,disini kita akan beranjak ke pembahasan lain. Di era kekinian, hutang atau kredit merupakan hal yang umum. Tentu kita lihat hampir semua promosi penjualan menawarkan fasilitas kredit. Tapi apakah fasilitas itu akan benar- benar membantu anda, atau menawarkan bantuan semu?. Dibawah ini ada beberapa konsiderasi yang saya dapat dari selama saya kuliah di FEUI tercinta dan juga pendapat dari Ayah saya tercinta.

1.Memilih barang yang layak di-kredit

Gunakanlah fasilitas kredit untuk barang yang nilai pasar atau nilai yang dihasilkan dari barang itu menutup biaya dari kredit anda. Sebagai ilustrasi,melihat banyaknya acara mahasiswa di kampus kami yang memerlukan LCD,BEM akhirnya membeli LCD proyektor dengan cara kredit. Karena banyaknya permintaan diatas, kami menyewakan LCD kepada organisasi lain dengan tarif Rp 90.000/jam.Satu kali acara rata-rata 3 jam,berarti 3 kali sembilan puluh ribu sama dengan Rp. 270.000. Dengan menyewakan LCD itu dua kali saja dalam sebulan kami sudah bisa menutup biaya angsuran yang biasanya berkisar Rp. 500.000-an. Keuntungannya kami memiliki barang itu dengan jalan pihak lain yang membiayainya. Hal ini berlaku juga untuk barang lain terutama barang modal poduksi yang memungkinkan untuk menghasilkan uang. Saya juga menyarankan untuk membeli rumah dengan cara kredit, karena nilai pasar dari rumah dan tanah itu kita asumsikan naik sejalan biaya yang anda keluarkan untuk membayar kredit. Mengingat nilai dari aset properti itu jarang turun kecuali ada kejadian luar biasa misalnya tiba-tiba menjadi daerah banjir atau mungkin didekat lokasi dibangun tempat pembuangan sampah akhir.

2.Pandai memilih jangka waktu

Ada suatu cerita yaitu teman dari Ayah saya yang beliau sekitar 14 tahun lalu membeli rumah dengan cara kredit dan masih berjalan sampai sekarang. Lokasinya berada di salah satu kota kabupaten di Jawa Timur. Cicilan perbulannya sekitar Rp 350.000, uang sejumlah itu lumayan bernilai besar waktu itu. Namun seiring berjalannya waktu, sekarang uang sebesar itu sama sekali tidak menjadi masalah .Mengingat perkembangan karir dari beliau dan istri yang sekarang mungkin bisa menghasilkan 9 juta per-bulan. Asumsi disini jika anda seorang pegawai ataupun pengusaha yang memiliki perkembangan karir yang jelas dari waktu ke waktu, PNS misalnya. Ringannya nominal dari 350.000 itu tadi juga merupakan andil dari inflasi di negara kita, saya dulu masih ingat ketika membeli es-teh cangkir kecil sewaktu taman kanak-kanak yang harganya Cuma 25 perak. Ini mungkin jawaban dari kenapa banyak bank memberikan bunga yang tinggi. Walaupun bank sudah melakukan berbagai jurus kebijakan penyesuaian terhadap kredit anda. Tapi itu tidak akan menandingi kekuatan dari waktu.

3.Selidiki iming-iming bunga yang disodorkan

Banyak kita jumpai sekarang promosi dengan kata-kata bunga 0% atau bunga flat satu tahun. Bagi orang yang bukan orang finansial mungkin kebanyakan tidak cukup mengerti tentang hal ini. Dan akan manggut-manggut saja bila disodori hal ini. Kapanpun anda mendapat brosur tabel angsuran, cek dahulu berapa bunga efektifnya. Cara termudah dengan memakai microsoft excel. Misal angsuran handphone anda 250.000 selama 12 kali masing-masing perbulan dan harga cash dari barang anda Rp. 2.500.000.Masukan fungsi diexcel:

=rate(12;-250000;2500000)

Anda enter maka akan keluar angka 3%. Angka itu adalah bunga perbulan. Bunga pertahun anda kalikan 12 maka akan kita dapat angka 36%.Sangat besar bukan?. Lakukan hal yang sama untuk brosur yang lain, bandingkan mana yang paling sedikit bunganya. Inilah sebab kenapa sangat tidak disarankan membeli barang barang konsumsi. selain nilainya turun seiring waktu bunganya umumnya tinggi. Khusus untuk kasus bunga 0%,anda lihat dan bandingkan harga cash di pasaran. apakah ternyata lebih murah.bisa jadi penjual sudah menaikkan harga barang tersebut. Lihat juga biaya-biaya lain yang menyertai.Pernah Teman ayah saya juga membeli mobil bekas. Harga tercantumnya wajar. Tetapi ketika beliau kredit munculah biaya-biaya lain seperti asuransi,administrasi,balik nama,surat jalan apapun itu ternyata setelah ditotal jumlahnya sampai 13jt. Uang sejumlah itu sudah dapat satu motor.

Kesimpulannya hutang itu merupakan hal yang tidak jahat asalkan anda jeli mempertimbangka-nnya. Lihat juga kemampuan anda membayar tiap bulannya. Prioritas apakah anda memang benar-benar perlu untuk mendapat suatu barang itu. Atau itu untuk mengembangkan usaha anda.Intinya Hutang itu akan terasa tidak berat jika anda memiliki sumber yang mem-bekingi hutang anda. Bisa jadi menguntungkan seperti contoh satu dua diatas. Apakah anda siap menjadi orang yang paling dapat dipercaya di dunia?..semoga bermanfaat.

Sumber : Ayah,Buku matematika keuangan Budy Frensidi,Dosen MKDB Bapak Edward Tanujaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun