Mohon tunggu...
BEM Undip
BEM Undip Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Official account of BEM Diponegoro University, the words behind the college students.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panggung Hitam 2023: Kita Hanya Mengenang, Tidak Diberi Kemenangan

3 Oktober 2023   12:13 Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:02 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

September menjadi bulan yang kelam dari masa ke masa. Peristiwa demi peristiwa hak asasi manusia yang terjadi di bulan September menjadi saksi ketidakadilan yang nyata.  September dijuluki dengan "September Hitam" karena kisah pilu rakyat yang tidak ada habisnya ditikam kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada bulan September.

Rentetan peristiwa bulan September yang terkenang sepanjang masa atas ketidakadilan yakni Tragedi 1965, Tragedi Tanjung Priok, Tragedi Semanggi II, Pembunuhan Munir Said Thalib, Reformasi Dikorupsi.

Mahasiswa membawa peran dalam Indonesia maju di masa depan. Menegakkan keadilan sudah menjadi kepentingan bersama tidak ditujukan kepada satu pihak saja. Namun, suara anak muda menjadi kekuatan terbesar yang kita miliki terlebih suara mahasiswa.

Generasi Z cenderung punya cara mereka sendiri dalam menyampaikan pesan dan aspirasi. Salah satu contohnya adalah BEM UNDIP 2023 yang mengemas kemarahan atas ketidakadilan kasus-kasus yang terjadi pada "September Hitam" dengan berbagai penampilan seni yang lebih menarik.

Bidang Sosial dan Politik BEM Universitas Diponegoro mengambil langkah awal dengan mengadakan acara "Panggung Hitam" yang menjadi tempat kita menyuarakan keresahan yang terpendam selama ini serta dalam rangka mengenang peristiwa bulan September.

Acara yang diselenggarakan pada Jumat 29 September kemarin mengangkat tema "Merawat Ingat September Hitam : Tragedi Kelam Yang Tak Kunjung Diselesaikan" dihadiri mahasiswa UNDIP dari berbagai jurusan.  Panggung Hitam tahun ini sama sekali tidak kaku membahas politik dengan bincang di ruang rapat besar, namun acara ini dikemas lebih menarik yakni dengan penampilan teater, penampilan musik, pembacaan puisi, monolog, ada juga doa bersama, penerbangaan sky lantern, hingga bazar buku.

Dokumen Pribadi.
Dokumen Pribadi.

Penampilan musik dari Deadnamics (Fakultas Ekonomika dan Bisnis) yang membawakan lagu "Diudara" karya Efek Rumah Kaca dan lagu "Kebenaran akan terus hidup" karya Fajar Merah. "Orang-orang bisa suka lagu karena musiknya atau bisa jadi karena makna dari lirik lagunya" Salah satu anggota Deadnamics, menyampaikan alasannya memilih kedua lagu yang penuh arti dan makna itu.

Adapula penampilan monolog dari Togar Tambunan yang menceritakan tentang Munir Said Thalib. Para mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP menampilkan teater themis yang memukau penonton malam hari (29/09/23) kemarin. Mahasiswa yang hadir di acara "Panggung Hitam" kemarin juga puas dengan penampilan-penampilan luar biasa dari home band Fakultas Teknik PWK, studio8 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan tidak kalah seru penampilan dari wadah musik sastra Fakultas Ilmu Budaya.

Dokumen Pribadi.
Dokumen Pribadi.

 "Acara hari ini kita membuka panggung secara bebas. Kita disini merayakan bersama-sama dan menuangkan bersama-sama kesedihan kita. Pada intinya kita mengingat dan mengenang kembali korban-korban HAM yang memang peringatannya jatuh secara khusus diperingati di bulan September. Harapannya lewat acara seni seperti ini, kita bisa menuangkan kemarahan kita, kerinduan kita, dan juga pengharapan kita bahwa kasus ini bisa dapat diselesaikan. 

Paling penting untuk menjaga api yang membara dalam diri kita agar kita bisa tetap bersama-sama melihat kasus-kasus ini lagi. Harapannya dengan penjagaan bara-bara ini, kedepannya ketika memang kita sudah sampai pada titik dimana kita bisa menyelesaikannya api-api itu masih ada. Pada intinya, bahwa disini kita ingin mengingat dan juga menjaga api bara kita  untuk terus menjaga isu-isu itu tidak mati dan terus dikenang." Papar Mario selaku Ketua Bidang Sosial dan Politik BEM Universitas Diponegoro (29/09/23).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun