Mengulas Pilkada Asahan 2015, Sumatera Utara, bagi saya sebanarnya tidak lagi menjadi sesuatu yang menarik, apalagi dengan menggunakan perspektif normatif konvensional. Ini karena seakan-akan sudah bisa diketahui siapa yang akan memenangkannya.
Pasangan Taufan-Surya dengan taggline “dua kemenangan” merasa di atas angin akan memenangkan pilkada untuk periode kedua ini. Apalagi sampai saat ini sepertinya belum terlihat adanya perlawanan berarti dari pasangan Nur-Amir melalui mobilisasi dan disseminasi opini/branding. Realitas ini juga semakin kurang menarik manakala muncul pandangan publik yang melihat ini seperti pilkada ecek-ecek saja karena mereka menengarai seakan-akan salah satu pasangan sesungguhnya hanyalah “calon boneka”.