Mohon tunggu...
Belva Saskia Permana
Belva Saskia Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentuk Generasi Tanpa Kekesaran: Strategi Efektif dalam Menghadapi Pembulian di Sekolah

9 Agustus 2023   07:12 Diperbarui: 9 Agustus 2023   07:17 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembulian atau perundungan, merujuk pada tindakan agresif dan merendahkan yang dilakukan secara berulang kali oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap orang lain yang lebih lemah atau rentan. Perundungan dapat berbentuk verbal, fisik, sosial, atau cyber (melalui media sosial atau platform digital). Tindakan perundungan bertujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau mengendapkan seseorang dengan cara yang merendahkan martabat dan kepercayaan diri mereka. Biasanya, perundungan terjadi secara berulang dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Seperti yang kita ketahui pada saat ini sedang marak banyak kasus pembulian yang terjadi di sekolah. Bahkan pembulian ini sudah marak di jenjang sekolah dasar, yang notabenenya peserta didiknya merupakan anak di bawah umur. Pembulian ini terjadi karena ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya, diantaranya yaitu salah memilih pergaulan, memiliki masalah keluarga, pengaruh media sosial, dan kurangnya pengajaran mengenai pendidikan karakter sejak dini. Perilaku pembulian ini juga bisa terjadi karena awalnya iseng kemudian menjadi berkelanjutan. Perilaku pembulian ini juga akan mengakibatkan dampat yang cukup serius terhadap korbannya, korban menjadi malas untuk datang ke sekolah sehingga pada akhirnya ia akan mengalami penurunan dalam prestasi belajarnya. 

Pembulian ini merupakan bukti dari masih kurangnya pendidikan karakter yang tertanam pada anak tersebut. Maka dari itu pendidikan karakter ini sangat perlu diajarkan kepada anak sejak dini, agar mereka bisa memiliki rasa empati dan simpati yang tinggi, sehingga kasus pembulian di sekolah ini bisa diatasi atau bahkan tidak terjadi. Dengan begitu pula anak akan bisa mengetahui bagaimana caranya memanusiakan manusia. Sebagai orang tua atau guru, kita juga harus memberikan contoh yag baik kepada anak-anak kita, karena orang tua atau guru merupakan role model bagi para anak-anaknya. Dengan begitu mereka akan mencontoh kegiatan atau perilaku yang kita lakukan. Kita juga harus memberikan pemahaman terhadap anak-anak kita apa dampak yang terjadi jika melakukan perilaku pembulian. 

Dampak perilaku pembulian terhadap korban selain akan mengakibatkan penurunan prestasi yaitu akan membuat korban stress bahkan bisa sampai depresi. Hal tersebut tentunya akan merusak mental korban, ia akan terus menerus merasa rendah diri dan tidak percaya diri. Ini yang mengakibatkan anak korban pembulian menjadi antisosial bahkan ada yang sampai berhenti sekolah. Perilaku ini jika terjadi terus-menerus akan merusak nilai karakter, maka dari itu mulai dari sekarang dan dimulai dari hal kecil, perilaku ini harus segera dihentikan agar khususnya dalam dunia pendidikan tidak ada lagi berita mengenai pembulian yang mengakibatkan banyak dampak negatif. Sekolah juga bisa berperan untuk memberikan pengarahan dan menindaklanjuti jika ada perilaku pembulian yang terjadi di sekolahnya, agar kasus ini tidak dianggap sepele dan bisa di selesaikan dengan cara yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun