Merokok merupakan kebiasaan yang membahayakan dan dapat merusak Kesehatan Masyarakat. Banyak sekali Masyarakat yang menormalisasikan merokok meski tahu betul ancaman atau dampak buruk merokok itu sendiri bagi Kesehatan, bukan hanya berdampak pada diri sendiri tapi juga dapat berdampak pada orang di sekitar kita. Salah satu kandungan rokok yang dapat mempengaruhi kinerja otak ialah Nikotin. Ketika Nikotin masuk ke dalam tubuh, aktivitas akan meningkat dan membuat tubuh seolah-olah merasa lebih berenergi. Ini membuat seorang kecanduan dan ingin terus menerus merokok.
Merokok mempunyai dampak buruk yang sangat merugikan dan menyebabkan berbagai penyakit serius bermunculan. Merokok dapat meningkatkan resiko penyakit jantung,kanker paru-paru, dan penyakit pernafasan seperti bronchitis kronis. Penyakit serius ini juga bisa berdampak buruk pada orang yang berada di sekitar perokok aktif terutama bagi anak-anak, meskipun mereka tidak merokok tetapi mereka tidak sengaja menghirup asap rokok yang ada disekitar mereka. Asap rokok tersebut dapat menghambat perkembangan paru-paru yang sehat pada anak dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
     Perokok aktif semakin meningkat dikarenakan persepsi  perokok yang semakin bergeser di mata sosial . Dalam norma patriarki rokok sering kali di anggap sebagai simbol kejantanan atau maskulinitas, penggunaan laki-laki maskulin dan berwibawa dalam iklan rongkok juga membuat konstruksi sosial membuat perokok dinormalisasi bahkan hal ini membuat non perokok terdorong bahkan terpaksa merokok untuk kepentingan sosial saja. Penelitian oleh Skeer et al (2006) Studi ini menemukan bahwa norma sosial yang menganggap merokok sebagai perilaku yang menunjukkan status sosial dan penerimaan kelompok sangat berpengaruh pada keputusan individu untuk merokok. Mereka menemukan bahwa remaja, khususnya laki-laki, lebih cenderung merokok jika mereka percaya bahwa merokok meningkatkan status sosial mereka di mata teman-teman mereka.
    Dari dampak tersebut kita perlu melakukan upaya-upaya untuk mencegah kebiasaan merokok. Kurikulum Pendidikan adalah langkah penting untuk mengedukasi anak-anak dan remaja mengenai bahaya merokok serta dampaknya terhadap kesehatan. Upaya itu saja tidak cukup perlu kesadaran diri masing-masing untuk paham akan bahaya merokok yang bukan hanya berdampak pada diri sendiri melainkan orang lain juga ikut terkena dampaknya.
Referensi :
https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/info-sehat/kandungan-rokok/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H