Remaja sering kali menjadi kelompok yang rentan terhadap perilaku hidup tidak sehat. Banyak faktor yang memengaruhi remaja dalam memilih gaya hidup mereka, termasuk pengaruh besar iklan di media massa yang kerap mendorong perilaku berisiko atau risk-taking behavior. Hal ini sangat relevan dengan gaya hidup yang sering ditemukan di kalangan remaja, seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Untuk itu, penting bagi petugas kesehatan untuk mengembangkan model pelayanan kesehatan yang komunikatif dan edukatif, disesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan remaja. Pendekatan ini dapat mengarahkan mereka untuk mengadopsi perilaku hidup sehat yang lebih baik.
Sebagai contoh, studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Islam Baidhaul Ahkam, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mengungkapkan bahwa banyak remaja yang belum menerapkan gaya hidup sehat akibat pengaruh lingkungan dan media iklan. Untuk itu, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang melalui tim pengabdian kepada masyarakat berupaya meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Hasilnya, pengetahuan siswa mengenai gaya hidup sehat meningkat signifikan dari 62% menjadi 87% setelah diberikan pendidikan kesehatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai pentingnya gaya hidup sehat. Meskipun demikian, penerapan gaya hidup sehat di kalangan siswa juga menunjukkan hasil yang beragam. Sebanyak 78% siswa sudah mulai menerapkan gaya hidup sehat dengan baik, sementara 28% lainnya masih belum optimal. Hal ini mencerminkan bahwa meskipun pengetahuan telah meningkat, perubahan perilaku masih menghadapi tantangan yang memerlukan usaha berkelanjutan.
Untuk menganalisis hasil ini, pendekatan Health Belief Model (HBM) bisa memberikan wawasan lebih lanjut. HBM mengemukakan bahwa persepsi individu terhadap kerentanannya terhadap masalah kesehatan, seberapa parah masalah tersebut, serta manfaat yang dapat diperoleh dari perubahan perilaku, mempengaruhi keputusan mereka untuk bertindak. Dalam hal ini, peningkatan pengetahuan mengenai gaya hidup sehat mempengaruhi persepsi remaja tentang kerentananny terhadap berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Pendidikan yang diberikan membantu mereka memahami betapa parahnya dampak dari gaya hidup tidak sehat yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.
Selain itu, program ini menekankan manfaat dari menjalani gaya hidup sehat, seperti peningkatan energi dan penurunan risiko penyakit kronis, yang memperkuat keyakinan remaja bahwa mengubah kebiasaan mereka dapat memberikan banyak keuntungan. Meskipun demikian, tantangan terbesar yang dihadapi adalah hambatan dalam penerapan gaya hidup sehat. Remaja sering kali merasa bahwa perubahan ini sulit dilakukan karena kebiasaan lama atau rasa malas. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan yang diberikan berfungsi sebagai isyarat untuk bertindak, memberikan dorongan untuk memulai perubahan. Namun, lebih banyak dukungan berkelanjutan masih diperlukan agar perubahan tersebut dapat terinternalisasi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, program pendidikan kesehatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang gaya hidup sehat, meskipun penerapannya masih mengalami beberapa hambatan. Pendekatan yang digunakan dalam program ini sesuai dengan prinsip Health Belief Model, yang menunjukkan bahwa pemahaman mengenai kerentanan terhadap masalah kesehatan, dampaknya, serta manfaat dari gaya hidup sehat dapat memotivasi remaja untuk berubah. Namun, untuk mencapai perubahan perilaku yang berkelanjutan, penting untuk terus memberikan pengingat dan dukungan praktis yang dapat membantu mengatasi hambatan yang ada. Dengan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan, generasi remaja ini dapat menjadi lebih sehat dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan gaya hidup yang lebih baik.
References
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/article/view/6001
Ekowarni, Endang. 2015. Pola Perilaku Hidup Sehat dan Model Pelayanan Kesehatan Remaja. Jurnal Psikologi Vol 28 No 2.
Maulana, Heri. D. J. 2012. Promosi Kesehatan. EGC. Jakarta.
Damayanti, Made Rini; Savitri Karin, Putu Ayu Emmy. Gambaran Pola Perilaku Hidup Sehat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Coping: Community Of Publishing In Nursing, [S.L.], V. 4, N. 1, Mar. 2016. ISSN 2715-1980.