Mohon tunggu...
I Made Sarjana
I Made Sarjana Mohon Tunggu... Petani - Orang desa penjelajah nusantara

Petani bekerja dengan hati, nyambi jadi peneliti untuk kemajuan negeri

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpana Beragam Potensi Pariwisata di Kaimana, Papua Barat

19 November 2021   08:00 Diperbarui: 19 November 2021   08:38 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Menjelang penghujung tahun 2021, sebuah kesempatan dan kehormatan bagi penulis yang ditunjuk sebagai anggota tim peneliti Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana, Bali  bertandang ke Kota Senja Kaimana, Papua Barat. Ini tugas kesekian kali dari lembaga penelitian untuk pemajuan dan penguatan posisi sebagai sektor pariwisata sebagai sumber inspirasi membangun negeri. "PUPAR Unud menjadi lembaga penyokong pembangunan pariwisata berkualitas yang merata di nusantara," ujar Nyoman Ariana, sahabat seperjalanan yang menduduki posisi kunci dalam menjaga marwah PUPAR sejak dibentuk Kemendikbud-Ristek tahun 2019. Kaimana, menjadi tempat "kesekian" bagi kami belajar dan berbagi tentang ide, konsep, maupun strategi implementasi pembangunan pariwisata di nusantara. Sebelum Kaimana, PUPAR sudah dipercaya Pemkab Merauke, Papua untuk mengembangkan Kawasan Pantai Lampu Satu, Kabupaten Mahakan Ulu untuk optimalisasi potensi wisata di sekitar areal batu dinding "Batoq Tenevang". Disamping itu, Kemenparekraf menggandeng PUPAR untuk menelusuri eksistensi sejumlah destinasi wisata mumpuni yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi sebagai motor penggerak perekonomian dan kemajuan negeri, sebut saja Destinasi Super Prioritas (DSP) Toba, Borobudur dan Labuan Bajo.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kendati aktivitas kepariwisataan mengalami kemandekan akibat wabah pandemi, bukan berarti semangat membangun sektor pariwisata terhenti. Terbukti, sejumlah kabupaten yang semula tak memperhitungan pariwisata sebagai sumber pendapatan pra pandemi, ternyata ambil ancang-ancang menggaet rejeki dari sektor perlancongan pasca pandemi. Kabupaten Mahakam Ulu Kaltim dan Kaimana, Papua Barat menjadi contoh nyata. Situasi kepariwisataan saat ini memang diistilahkan sebagai "jeda" pariwisata, ketika pergerakan wisatawan melambat bahkan tidak ada sama sekali pemegang kebijakan dan stakeholder lain tetap bergerak menyusun rencana pengembangan destinasi pariwisata. Dalam upaya membangun perencanaan pariwisata yang bertahap dan menyeluruh maka pemkab mencari mitra yang mumpuni dan berpengaruh. PUPAR Unud menjadi salah satu lembaga kajian kepariwisataan digandeng untuk menemukan cara jitu dan ampuh membangun tangga yang kukuh alias tahap demi tahap pengembangan destinasi pariwisata.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pusat Unggulan Pariwisata Unud didukung lebih dari 60 peneliti lintas fakultas di Universitas Udayana, Bali dapat memberi garansi hasil kajian yang komfrehensif dan menembus batas/ sekat-sekat keilmuan. Hal ini perwujudan sinergitas dalam pembangunan kepariwisataan ABGCM (akademisi, business, Government, Community, dan Media), PUPAR mewadahi sinergitas di kalangan peneliti. Mengingat pariwisata tidak dapat dibedah dengan satu disiplin ilmu, PUPAR mendorong kerjasama yang kondusif dan apik alias tidak mengedepankan egoisme dalam menjalankan kajian. Ketika diminta menyiapkan dokumen pendukung perencanaan pariwisata dibeberapa daerah seperti studi kelayakan, masterplan, DED, serta yang lainnya, peneliti dari berbagai keahlian diturunkan mulai dari perencanaan pariwisata, managemen destinasi pariwisata, ahli sosial ekonomi, antropolog, lingkungan, teknik arsitektur, teknik sipil, hukum, pertanian, perikanan, kelautan serta yang lainnya.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Berbekal latar belakang keilmuan pertanian (S1) dan juga pariwisata (S2&S3) dengan fokus integrasi pertanian dan pariwisata, penulis mandapat kesempatan berpartisipasi sebagai anggota tim kajian dari PUPAR Unud. Akhir 2021 diterjunkan ke Kaimana, Papua Barat untuk pertama kalinya. Kaimana menyimpan berbagai potensi pariwisata yang sangat besar terutama keindahan alam, dan kesejarahannya. Alam ada Kolam Sisir dan wisata pesisir/pinggir pantai untuk menikmati sunset atau suasana senja di Kaimana. Sungguh pengalaman yang luar biasa, penulis terpana menyaksikan kemegahan alam dan nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Semoga penulis dan tim mampu memenuhi rasa optimisme dan ekspektasi tinggi masyarakat dan Pemkab Kaimana yang bermaksud mampu membangun pariwisata menjadi penyangga kesejahteraan mereka tanpa harus menggeksploitasi alam dan budaya mereka secara berlebihan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun