Indonesia merupakan negara yang tingkat kejahatan sibernya berada di tingkat atas, Indonesia memasuki peringkat kedua dalam kejahatan siber setelah Ukraina.
Di zaman canggih seperti sekarang, semua media sosial, nomor hp, atau bahkan alamat pun bisa dilacak dan di hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kejahatan internet atau yang lebih dikenal dengan kejahatan siber (cybercrime) adalah bentuk kejahatan yang dilakukan melalui komputer.
Biasanya pelaku atau dalang dibalik kejahatan siber (cybercrime) ini adalah orang-orang yang pintar, karena ia paham tentang algoritma dan juga program yang akan dijalankan dalam menjalani tindak kejahatan ini melalui komputer.
Karena dengan mengetahui algoritma tertentu, pelaku atau oknum-oknum ini bisa dengan mudah melakukan atau melaksanakan kejahatan yang sudah ia rencanakan dari sebelumnya.
Di Indonesia kasus ini mulai marak kembali pada masa pandemi di 2020 silam. Dimana pada saat itu sedang marak kasus pencurian data atau bahkan pencurian data lengkap ktp yang dimana data tersebut akhirnya disalah gunakan oleh oknum atau pelaku itu sendiri.
Tentu hal ini sudah banyak sekali memakan korban, salah satunya adalah yang terjadi pada Putri.
Hal tidak mengenakan ini terjadi pada Putri di waktu malam hari, di saat semua orang beristirahat, tetapi Putri malah mendapatkan terror di malam itu.
"tiba-tiba aja banyak yang ngechat di whatsapp, padahal gak pernah sebar nomor dimana-mana" ujar Putri
"kejadiannya sekitar pukul 10-11 malam, banyak banget orang yang chat di whatsapp, pas ditanya ternyata dapet nomor dari facebook" lanjut Putri
Menurut pengakuannya, Putri tidak pernah sekali pun memberikan atau mencantumkan nomornya di media sosial yang ia miliki dan ia tidak pernah memberikan nomornya kepada orang yang belum ia kenal. Hanya orang terdekat Putri saja yang tahu nomor hp dan juga alamat Putri.