Manusia memiliki kemampuan unik untuk mengingat masa lalu melalui aroma. Sebuah wangi yang familiar bisa seketika membawa kita kembali ke momen tertentu dalam hidup kita, bahkan momen yang sudah lama terlupakan. Fenomena ini tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki penjelasan ilmiah yang membuktikan betapa istimewanya hubungan antara indra penciuman dan memori manusia.
Dr. Rachel Herz, peneliti dari Brown University, dalam bukunya "The Scent of Desire" menjelaskan bahwa indra penciuman memiliki jalur langsung ke pusat memori di otak kita. Ketika kita mencium sebuah aroma, sinyal tersebut langsung dikirim ke bagian otak yang mengatur emosi dan kenangan. Inilah yang membuat kenangan yang dipicu oleh aroma terasa lebih hidup dan emosional dibandingkan kenangan yang dipicu oleh indra lainnya.
Hubungan istimewa antara aroma dan memori ini terjadi karena cara kerja sistem penciuman yang unik. Ketika kita menghirup sebuah aroma, molekul-molekul wangi tersebut berinteraksi dengan reseptor di hidung kita. Berbeda dengan indra lain seperti penglihatan atau pendengaran yang harus melalui beberapa tahap pemrosesan, sinyal dari aroma memiliki akses langsung ke sistem limbik - pusat emosi dan memori di otak. Koneksi langsung inilah yang membuat sebuah aroma dapat dengan cepat dan kuat memicu munculnya kenangan lama.
Kemampuan aroma untuk membangkitkan kenangan ini sangat personal. Setiap orang memiliki kumpulan memori yang berbeda-beda terkait dengan aroma tertentu. Misalnya, aroma masakan tertentu bisa mengingatkan seseorang pada masa kecil di rumah neneknya, sementara bagi orang lain mungkin mengingatkan pada makan siang bersama teman-teman semasa sekolah.
Menariknya, kenangan yang dibangkitkan oleh aroma sering berasal dari masa kecil atau masa-masa awal kehidupan kita. Ini karena pada masa tersebut, kita mengalami banyak hal untuk pertama kalinya, dan otak kita mencatat pengalaman-pengalaman ini bersama dengan aroma yang menyertainya. Setiap kali kita mengalami sesuatu, otak kita tidak hanya menyimpan kejadian tersebut, tetapi juga aroma yang ada saat itu. Ketika di kemudian hari kita mencium aroma yang sama, otak kita secara otomatis membuka kembali kenangan tersebut, lengkap dengan emosi yang menyertainya.
Tidak heran jika banyak orang secara tidak sadar menggunakan aroma untuk menjaga koneksi dengan masa lalu. Beberapa orang menjaga resep masakan keluarga tetap sama, tidak hanya untuk mempertahankan rasa, tetapi juga untuk melestarikan aroma yang telah menjadi bagian dari identitas keluarga mereka. Ada pula yang sengaja menggunakan parfum tertentu untuk momen-momen spesial, menciptakan penanda yang kelak akan membangkitkan kenangan tentang momen tersebut.
Hubungan antara aroma dan kenangan ini juga memiliki manfaat terapeutik. Ketika kita merasa stres atau rindu pada seseorang, aroma yang terkait dengan kenangan bahagia bisa memberikan rasa nyaman dan menenangkan. Aroma menjadi semacam jembatan yang menghubungkan kita dengan momen-momen berharga dalam hidup.
Setiap hari, tanpa kita sadari, hidung kita menangkap berbagai aroma yang mungkin suatu saat akan menjadi pemicu kenangan di masa depan. Mungkin itulah yang membuat setiap aroma yang kita temui memiliki potensi untuk menjadi bagian dari cerita hidup kita yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H