Mohon tunggu...
Bella Zalsa
Bella Zalsa Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Halo, salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dekapan Kasih di Malam Sunyi

20 April 2024   12:10 Diperbarui: 20 April 2024   12:27 3695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di penjuru kamar, tangis bayi bergema,
Lemah tak berdaya, mencari asa dalam rembulan.
Matanya bagai cermin, memantulkan harapan,
Mengais kasih dalam dekapan yang merawat luka.

Malam menambahkan lirihnya nyanyian pilu,
Sakit yang tersembunyi, tak terucap namun terasa.
Dalam kesunyian, doa terus berlabuh,
Memohon kesembuhan, dari Yang Maha Kuasa.

Ibu, sang pelindung, setia di sisi,
Mengusap dengan doa, menghembuskan kata-kata penghibur.
"Tenang, anakku, jangan kau larut dalam resah,
Ibumu di sini, menjagamu sampai fajar."

Ayah, pilar hati, dengan cemas berdiri,
Menggenggam janji, agar malaikat kecilnya kembali berseri.
Senyum yang manis, tawa yang merekah,
Semoga segera kembali, menghiasi setiap sudut istana kecil kita.

Dan kini, hanya waktu yang dapat berkata,
Membawa angin kesembuhan, untuk si kecil yang berharga.
Kita semua berdoa, semoga engkau lekas beranjak,
Agar tawa bahagia, kembali mengudara, merajai langit hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun