1. Pengumpulan Sekam Padi
Kumpulkan sekam padi dari penggilingan padi atau langsung dari petani sebagai bahan baku utama.
2. Karbonisasi Sekam Padi
Sekam padi kemudian diolah melalui proses karbonisasi, yaitu dibakar dalam kondisi terbatas oksigen untuk mengubahnya menjadi arang. Proses ini biasanya menggunakan drum karbonisasi atau oven khusus yang dirancang untuk tujuan tersebut.
3. Penggilingan
Setelah proses karbonisasi selesai, arang sekam dihaluskan menjadi serbuk halus melalui proses penggilingan.
4. Pencampuran
Serbuk halus arang sekam selepasnya dicampur dengan bahan perekat alami, seperti pati atau tepung kanji. Pencampuran ini bertujuan untuk membentuk adonan yang nantinya akan dicetak menjadi briket.
5. Pencetakan
Setelah adonan tercampur rata, masukkan ke dalam mesin pencetak khusus untuk membentuk briket dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.
6. Pengeringan
Briket yang sudah dicetak kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur briket di bawah sinar matahari atau menggunakan oven pengering, tergantung pada kondisi cuaca dan peralatan yang Anda miliki.
7. Pengemasan dan Pemasaran
Setelah briket kering, kemaslah produk dengan baik. Untuk menjaga kualitas briket selama penyimpanan dan pengangkutan, gunakan kemasan yang menarik dan tahan lama. Anda bisa menggunakan kantong plastik tebal atau kotak karton yang dilapisi plastik.
Untuk pemasaran produk ini anda bisa menggunakan berbagai saluran platform digital, termasuk media sosial, situs web, dan pasar online. Pertimbangkan juga untuk bekerja sama dengan distributor dan pengecer lokal. Mempromosikan manfaat produk seperti ramah lingkungan, penghematan energi, dan keterjangkauan.
Tips Sukses Menjalankan Usaha Briket Arang
1. Bahan yang Bagus
Pastikan bahwa briket arang kelapa yang Anda buat memiliki kualitas tinggi. Briket arang yang berkualitas baik memiliki kandungan karbon yang tinggi, menghasilkan panas yang stabil, dan tidak mudah pecah.
2. Inovasi Produk
Kami terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi. Inovasi seperti penggunaan bahan pengikat yang lebih ramah lingkungan dan teknik pengeringan yang lebih efisien memberikan keunggulan kompetitif.
