Desa Trayang adalah sebuah desa yang menjadi bagian wilayah dalam cakupan Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Trayang berada pada titik koordinat, garis lintang (latitude): -7.6474544 dan garis bujur (longitude): 112.086109, memiliki luas wilayah 2,38. Desa Trayang terdiri dari 3 dusun, antara lain Dusun  Nglerep, Dusun Payaman, dan Dusun Trayang, dengan  jumlah penduduk  3234 jiwa.Â
Desa Trayang Salah satu penyangga lumbung padi di Kabupaten Nganjuk, sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan di Kecamatan Ngronggot terutama tanaman pangan. Salah satu faktor penentu tinggi rendahnya produksi pertanian suatu daerah adalah luas lahan pertaniannya.Â
Berdasarkan dari UPTD pertanian Kecamatan Ngronggot dari 5.298,5 Ha luas lahan di Kecamatan Ngronggot 1979,2 merupakan lahan pertanian swah dan sisanya 3319,3 merupakan bukan lahan pertanian. Oleh karena itu banyak warga desa yang berprofesi sebagai petani, buruh tani maupun pemilik usaha tani.
Masyarakat desa Trayang dulunya sebagian besar lulusan SD dan tidak banyak yang meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi (S1), maka dari itu banyak warga yang bekerja menjadi buruh tani/kuli bangunan. Program Pengabdian Masyarakat atau biasa disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari Universitas Jember hadir untuk  menyalurkan ilmu dan membantu  para warga dalam melawan pandemi Covid-19.Â
Universitas Jember setiap tahunnya mengadakan program KKN bagi mahasiswa yang sudah semester 7 untuk menempuh mata kuliah KKN dan selalu melakukan pembekalan menggunakan via ZOOM dan Youtube untuk memberikan arahan pada saat dilakukannya KKN, dan memberikan fasilitas seperti Dosem Pembimbing Lapangan (DPL), yang bertugas untuk memberikan arahan pada setiap kelompok KKN agar berjalan dengan baik dan benar.
Pada umumnya KKN dilakukan secara kelompok dan diterjunkan secara bersama dan biasanya tinggal didesa untuk melakukan program KKN namun kali ini berbeda karena adanya Covid-19 yang menjadikan KKN sekarang secara personal atau mandiri untuk membantu mengurangi potensi penularan Covid-19.Â
Dan KKN yang sekarang diberi tema Back To Village dan sekarang sudah jilid ke 3. KKN Back To Village adalah sebuah program pengabdian mahasiswa untuk membantu masyarakat sekitar desa dari masing-masing mahasiswa, dan mahasiswa di tugaskan untuk lebih mengerti akan keadaanya masyarakat disekitar yang terdampak pandemi dan memberikan solusi supaya bisa berkembang dan bangkit kembali. Untuk itu saya memilih tema "Program Inovasi Tehnologi/Informasi Dalam Penanganan Covid-19".
Pada bulan Juni hingga saat ini kasus covid 19 di Desa Trayang mengalami peningkatan. Faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di Desa Trayang yaitu masyarakat tidak sepenuhnya memenuhi protokol kesehatan dan kurangnya informasi mengenai upaya peningkatan sistem kekebalan tubuh menggunakan obat herbal yang bahan dasarnya dapat dijumpai di masyarakat sekaligus mudah didapatkan. Di era modern dengan digitalisasi masyarakat terutama para remaja banyak mengakses internet dan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Youtube, dan Instagram.Â
Dengan memanfaatkan digitalisasi, maka informasi mengenai pencegahan COVID-19 dan penanganan COVID-19 dapat disebarkan secara daring. Meski demikian, resiko penggunaan internet yang cepat di Desa Trayang menyebabkan banyaknya masyarakat yang termakan berita hoax. Penyebaran berita hoax di Desa ini sangatlah cepat sehingga menimbulkan beberapa presepsi yang salah mengenai COVID-19. Selain itu kurangnya kesadaran dan ketanggapan masyarakat akan kemajuan teknologi membuat banyaknya kabar burung yang tidak bisa dikonfirmasi dengan baik.
Oleh karena itu disini saya mengambil kegiatan KKN dengan Sosialisasi dari rumah ke rumah dengan tujuan memberi kesadaran pada warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan memulai hidup bersih dan sehat. Kemudian saya juga memberikan informasi pembuatan desinfektan dan hand sanitizer dari bahan bahan alami yang mudah dijumpai. Selain itu saya juga ikut terlibat secara langsung dalam beberapa acara desa dalam menangani kasus Covid19.