Ini hanya sebuah cerita pribadi, nggak ada hubungannya sama sekali dengan yang terjadi di negeri ini.
___
Saya anak pertama, dari 3 bersaudara. Adik saya dua, satu perempuan dan satu laki-laki. Adik saya yang perempuan berumur 16 tahun, sedangkan yang laki-laki baru berumur 7 tahun, selisih umur yang jauh memang. Tapi saya senang punya adik laki-laki. Karena di keluarga Mama dan Papa saya anak laki-laki Cuma bisa dihitung pake jari, karena populasinya yang cenderung sedikit walaupun saya punya banyak saudara sepupu…
Adik laki-laki saya bernama Ahmad Teddy Putra Zoditama, lahir di Bulan Maret taun 2003. Mama perlu perjuangan khusus untuk melahirkannya karena selisih umur yang sudah cukup jauh, dan umur Mama yang sudah tidak muda lagi. Akhirnya Teddy, begitu nama panggilannya, lahir dengan normal dengan berat 4, 1 kg dan panjang 50 cm. sumgguh cukup besar ya disbanding dengan bayi yang memang baru lahir.
Entah kenapa saat dia lahir, saya seperti punya mainan baru karena selisih umur kami yang berbeda jauh.
___
Teddy anak yang berbeda,
Ya adik saya memang terlahir berbeda, dia anak yang cenderung hyperaktif, tapi maaf dia bukan autis ya. Perkembangannya cenderung lambat dibanding anak seusianya. TK sampai 3 taun, dan masuk SD waktu umur 7 taun. Tapi walaupun begitu, Tuhan memang adil. Kalau menurut saya adik saya ini sangat pintar sebenarnya, Cuma sosialisasinya aja yang nggak bisa.
Dia bisa menggambar sesuatu di komputer atau laptop, hapal nama-nama partai waktu pemilu kemaren, aktif banget ngeberantakin rumah, tau bencan alam yang terjadi di sini, dan dia hapal tanggal-tanggal penting dan bisa menjawab hari di bulan depan dengan benar. Misalnya hari ini tanggal 5 September 2010, lalu saya bertanya hari apa tanggal 5 Oktober 2010? Kalo dia fokus, pasti jawabannya benar. Entah saya bingung, dia bisa menjawab itu dari mana. Dia juga anak yang jail, masa keyboardlaptop saya dipretelin sampe abis lho? =.=
___
Tapi yang membuat saya senang punya dia adalah dia menemani Mama ketika Papa udah pergi dari sini karena saya dan adik saya yang kedua sama-sama bersekolah di Bandung, adik saya pulang pun kalo sedang weekendaja.
Jadi dengan kehadiran Teddy, setidaknya dapat mengurangi kesedihan Mama yang ditinggal pergi Papa. saya tidak terbayang apa yang terjadi apabila Teddy tidak ada? Mungkin Mama akan kesepian di rumah kami, karena sendiri. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H