Mohon tunggu...
Bella Zoditama
Bella Zoditama Mohon Tunggu... -

Seorang perempuan yang menulis serta membaca. Lulusan Manajemen Bisnis yang tertarik pada bidang kepenulisan, pendidikan, marketing, dan kesenian. Blog personal: bellazoditama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untuk Perempuan yang Merasa (Tidak) Cantik

5 Mei 2011   14:50 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan memang makhluk yang paling istimewa. Mereka diberikan perasaan yang peka untuk mengimbangi seorang pria yang sering berpikiran dengan menggunakan logika. Perasaan mereka sensitif apabila melihat sesuatu yang yang tidak sesuai ataupun berbeda dengan mereka. Ada sebuah pepatah yang berkata bahwa, ‘Di balik lelaki hebat, ada seorang perempuan yang berdiri di belakangnya’ dan ada pula yang mengatakan, ‘Negara bisa hancur karena satu orang perempuan.’ Ya itulah kami, perempuan, yang memang terlalu istimewa. ___ Terlahir menjadi seorang perempuan memang tidak pernah kusangka sebelumnya. Tapi memang harus diakui, menjadi seorang perempuan itu sulit. Mungkin bila bertanya tentang tanggung jawab jauh lebih besar menjadi seorang laki-laki karena ketika mereka dewasa nanti mereka akan menafkahi sebuah keluarganya dan juga semua tingkah lakunya untuk dijaga. Tapi bagi kami, seorang perempuan untuk mengurus seorang anak dan menjaga mereka agar menjadi generasi-generasi yang sesuai dengan keinginan kami merupakan tanggung jawab yang mungkin lebih sulit daripada sekedar mencari nafkah ke sana-sini.  Aku memang belum menjadi seorang perempuan seutuhnya, karena aku sendiri memang belum pernah menikah, apalagi mempunyai anak. Namun, aku selalu mencoba untuk belajar menjadi seorang perempuan, mungkin dengan cara menjaga tutur kata yang akan diucapkan, menjaga sikap yang dilakukan, dan berhati-hati dalam segala perbuatan. Meskipun pada kenyataannya juga tidak terlalu benar, aku masih menjadi perempuan yang agak tomboy, yang nggak suka diatur, dan tidak bisa merawat diri. ___ Oke, ini merupakan sebuah curhatan tentang diriku sebagai seorang ‘perempuan yang belum sebenarnya menjadi perempuan’ atau istilahku sih ‘perempuan antara.’ Hahaha, jadi maksudnya perempuan bukan, laki-laki juga nggak. :P Merawat diri, bagi seorang perempuan memang seperti kewajiban, sama halnya seperti kita beribadah setiap hari kepada Tuhan. “Jadi perempuan itu harus cantik,” begitu kata mereka. “Makanya kamu harus rajin merawat diri…” Mendengar itu aku hanya *tepok jidat* menahan tawa saja. Kalau aku males mandi, tidak rajin merawat diri apakah aku bukan perempuan yang cantik? Apa karena aku tidak bisa memasak, lalu aku bukan seorang perempuan? Apakah kecantikan seseorang hanya dilihat dari fisik saja? tanpa melihat hati dan isi kepalanya? ___ Perempuan, memang harus dituntut menjadi sempurna. Apalagi media-media yang ada di sekitar kita juga membenarkan semuanya. Perempuan yang cantik itu adalah perempuan seputih susu, tinggi semapai, badan langsing, rambut belah tengah panjang, wajah tidak berjerawat, pakaian yang mengikuti lekuk tubuh, bawahan yang sependek mungkin, tidak lupa make-up ala artis Syahrini, dan sepatu yang setinggi mungkin. Inilah potret kehidupan perempuan kini, bukan? Lalu bagaimana dengan kami? Perempuan yang tidak cantik? Perempuan yang mempunyai badan yang sama sekali tidak menyerupai model, kulit yang hitam legam karena sering berjemur dan pergi siang-siang, dan juga sama sekali tidak modis? Apakah kami menjadi tersisihkan? Sering, sering sekali aku merasa minder dengan teman-temanku yang memiliki kriteria perempuan yang cantik itu, karena harus diakui aku sendiri memang ingin seperti mereka. Berbagai cara telah aku coba lakukan mulai dari diet, olahraga, dan banyak lagi. Aku hanya ingin sekali mempunyai bentuk tubuh yang ideal, setidaknya mencari baju dan celana pun tidak susah seperti sekarang. ___ Menjadi perempuan yang cantik memang menjadi semua impian setiap orang. Tapi kembali lagi Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, meskipun harkat dan martabat kita tetap sama di depan-Nya, tanpa memandang kecantikan sedikit saja. Menurutku pribadi, perempuan yang cantik itu cenderung sombong. Mereka sering menghina perempuan-perempuan lain yang (menurut mereka) itu tidak seperti mereka, gendut, hitam, dan tidak menarik. Tapi apakah perempuan-perempuan cantik itu sadar bahwa kecantikan fisik tidak abadi karena dapat berubah seiring dengan pertambahan usia. Lalu melihat kecantikan dari apa? Dari hatinyalah, karena itu lebih menarik dibandingkan dengan wajah yang jelita. ___ Untuk aku, kamu, dan kalian perempuan yang merasa tidak cantik, ayo kita kembali menapaki kehidupan. Hidup ini bukan hanya untuk mengurusi fisik semata, tapi ada banyak hal lain di luar sana yang harus kita urusi. Jadi jangan merasa iri hati, minder, apalagi sampai bunuh diri, karena biar bagaimanapun juga Tuhan telah menciptakan kita, perempuan sebagai makhluk yang paling cantik meskipun dengan fisik yang sama sekali tidak menarik dan tidak sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun