Mohon tunggu...
Bellani Nurhaliza Dyasti
Bellani Nurhaliza Dyasti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Partisipasi Mahasiswa PMM UMM kepada Masyarakat Desa Sisir Batu tentang Tebang Pilih Pohon Jati untuk Konstruksi yang Bekelanjutan.

14 Agustus 2024   15:15 Diperbarui: 25 Agustus 2024   19:00 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama warga Desa Sisir, Batu(Sumber: Foto Pribadi)

Pohon jati sendiri telah lama dikenal sebagai salah satu jenis kayu keras terbaik di dunia. Kekuatan, keindahan, dan daya tahannya yang luar biasa membuatnya menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi dalam dunia konstruksi.

Konstruksi yang berkelanjutan dengan pendekatan pembangunan yang bertujuan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan, efisiensi energi dalam bangunan, hingga pengelolaan limbah konstruksi.

Secara umum, pohon jati tidak termasuk dalam daftar tumbuhan yang dilindungi secara penuh di Indonesia. Artinya, penebangan dan pemanfaatan kayu jati diperbolehkan dengan syarat mengikuti regulasi yang berlaku. Meskipun tidak dilindungi secara penuh, pohon jati sering menjadi sorotan dalam diskusi mengenai pelestarian hutan dan pengelolaan sumber daya alam. Hal ini karena Kayu jati memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, sehingga sering menjadi target penebangan liar.

Dalam Konstruksi Berkelanjutan Kayu jati memiliki kandungan minyak alami yang membuatnya tahan terhadap serangan serangga, jamur, dan cuaca ekstrem. Ini berarti umur pakai bangunan yang menggunakan kayu jati lebih panjang, mengurangi kebutuhan untuk sering melakukan perbaikan atau penggantian.

Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri yang diselenggarakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (DPPM UMM) yang dinaungi oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh
Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk
mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 32 Gelombang 2 ini yang mana Ilham Bagus Abdillah sebagai Ketua Kelompok yang beranggotakan Shinta Aprilia , Bellani Nurhaliza Dyasti, Agam Rea Muslivani dan Nuh Marsha Samudra yang dibimbing oleh dosen pembimbing mahasiswa (DPM) Faris Rizal Andardi, ST., MT. dan yang mendampingi kami selama di desa Sisir, Batu yaitu Bapak Rudi selaku RT dan pak Eko sebagai RW dalam hal ini yang memantau kami sejak 8 Agustus 2024 di Desa Sisir, Batu.

Foto bersama warga Desa Sisir, Batu(Sumber: Foto Pribadi)
Foto bersama warga Desa Sisir, Batu(Sumber: Foto Pribadi)

Tebang pilih merupakan suatu metode penebangan pohon di mana hanya pohon-pohon tertentu yang memenuhi kriteria tertentu saja yang ditebang, sementara pohon-pohon lainnya dibiarkan tumbuh. Dalam konteks pohon jati untuk konstruksi berkelanjutan, tebang pilih memiliki peran yang sangat penting.

Perlindungan hukum terhadap tebang pilih pohon jati, khususnya di Indonesia, diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, baik tingkat pusat maupun daerah. Bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan penebangan dilakukan secara legal, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

Setiap kegiatan penebangan, termasuk tebang pilih, harus memiliki izin yang sah dari pemerintah, Izin ini dikeluarkan setelah melalui proses penilaian dampak lingkungan dan pertimbangan kelayakan, selanjutnya teknik-teknik khusus yang harus diterapkan dalam tebang pilih untuk meminimalkan kerusakan lingkungan.

Setelah penebangan, wajib dilakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon baru untuk mengganti pohon yang telah ditebang Pemantauan Kegiatan penebangan harus diawasi secara berkala oleh petugas kehutanan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Penanaman dan pemanenan kayu jati seringkali melibatkan masyarakat lokal, sehingga dapat memberikan dampak positif pada perekonomian daerah, Penanaman dan pemanenan kayu jati dapat menjadi roda penggerak perekonomian daerah, terutama di daerah pedesaan. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada pengelolaan yang baik dan berkelanjutan. Dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, kita dapat memastikan bahwa manfaat dari hutan jati dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun