Mohon tunggu...
Lucia Bellanie Debra
Lucia Bellanie Debra Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Saya merupakan seorang mahasiswa Universitas Airlangga dari FakultasTeknologi Maju dan Multidisiplin. Saya meminati bidang teknologi sampai saat ini. Selain itu, saya juga mendalami skill coding dan tertarik dengan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peintegrasian Nanotube dengan Machine Learning untuk Menuntaskan Permasalahan Mikroplastik di Perairan Indonesia

7 Juli 2022   14:33 Diperbarui: 7 Juli 2022   14:36 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian dari unsur tersebut dapat dilepaskan ke alam atau dapat dikumpulkan ke dalam sebuah tabung yang nantinya unsur tersebut digunakan sebagai pupuk karbon pada tanaman. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan masih belum ditemukan efek samping yang berbahaya dari proses ini akan tetapi proses ini hanya efektif pada mikroplastik yang berukuran manik-manik dimana dapat ditemukan pada detergen. 

Tidak hanya dengan nanoteknologi saja tetapi dapat digabungkan dengan machine learning untuk memantau proses pelaksanaannya. Machine learning merupakan salah satu cabang ilmu dari Artificial Intelegence dimana mesin dapat belajar dengan sendirinya kemudian melakukan suatu proses secara otomatis tanpa diperintah oleh pengguna. 

Machine learning mengumpulkan data secara mandiri yang kemudian dianalisis sendiri. Penggunaan machine learning ini dapat diintegrasikan dengan nanotube. Dimana nanotube ini diletakkan ke dalam sebuah tabung silinder yang ditempelkan pada sisi bawah kapal. 

Kemudian dalam tabung  pada sisi depannya terdapat jalur masuk air yang diisi saringan dan di sisi belakangnya dapat dimasuki jalur masuk air dan jalur masuk keluar  air dan ditengahnya terdapat nanotube kemudian di akhirnya akan terdapat tempat penyimpanan kecil untuk hasil reaksi. Kemudian pada tabung ini akan disambungkan dengan mikrokontroler arduino yang dapat mengontrol aktivitas tabung  sehingga dapat dikumpulkan data hasil aktivitas yang akan digunakan ke dalam sistem machine learning. Mekanisme dari proses di dalam tabung yaitu air masuk ke dalam kemudian jika ada sampah berukuran besar akan berhenti di saringan. 

Kemudian air yang masuk akan melewati nanotube sehingga mikroplastik yang ada di dalam air akan terpecah kemudian hasil pemecahan yaitu unsur karbon dioksida dan hidrogen  akan masuk ke dalam kapasitas kecil dan air yang sudah terfiltrasi akan keluar melalui sisi belakang tabung. Kemudian machine learning digunakan untuk melihat apakah kapasitas penyimpanan sudah penuh atau saringan sudah penuh dengan sampah kemudian akan mengirimkan sinyal kepada monitor untuk mengangkat tabung. Kemudian dapat ditambahkan juga sistem untuk melihat apakah mikroplastik yang masuk  sudah terurai semua atau belum. Lalu dengan dipasangkan pada kapal yang berjalan maka aliran air yang didapatkan akan semakin banyak.

Memang inovasi ini terdengar efektif untuk mengatasi permasalahan mikroplastik pada lautan Indonesia. Akan tetapi pengaplikasian inovasi ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan kurangnya pengetahuan nanoteknologi di Indonesia. Selain itu, pembuatannya juga memerlukan sumber dana yang tidak sedikit sehingga dorongan dari pemerintah yang mengatur mengenai lingkungan hidup sangat berperan dalam berjalannya inovasi ini. Kemudian perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai nanoteknologi dan inovasi ini  agar dapat mendorong hadirnya perwujudan inovasi ini dan juga dapat mengembangkan semangat terutama bagi generasi muda untuk dapat membuat inovasi serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun