Mohon tunggu...
Bella Indah
Bella Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola

Indonesia Gagal Menjadi Tuan Rumah U20, Komunikasi Menjadi Salah Satu Aspeknya

10 April 2023   10:16 Diperbarui: 10 April 2023   10:18 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia resmi di tetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sejak tahun 2019 lalu dalam Rapat Dewan FIFA di Shanghai, China. Piala Dunia ini sejatinya akan dilaksanakan pada tahun 2021, namun dikarenakan pandemi maka Piala Dunia saat itu dibatalkan. Namun, sudah dijadwalkan kembali pada bulan Mei - Juni 2023.

Pada bulan Maret 2023 yaitu saat mendekati pelaksanaan Piala Dunia, Indonesia di ramaikan dengan banyaknya kontroversi terhadap piala dunia ini. Banyaknya pihak politisi yang menolak kehadiran Israel dalam Piala Dunia ini memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat hingga di dunia maya. Banyaknya tokoh politisi seperti Gubernur Bali, I Wayan Koster hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang bersama sejumlah partai lainnya serentak menolak kehadiran timnas Israel pada ajang Piala Dunia U-20 ini.

Hal tersebut terus saja bergulir pada media sosial dengan mencampur adukan kepentingan politik dengan olahraga Sepak Bola. Pada tanggal 25 Maret 2023 perbincangan ini semakin marak karena adanya isu pembatalan acara piala dunia U-20 di Indonesia ini. Pada tanggal 29 Maret, FIFA resmi mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 yang mengakibatkan banyaknya kekecewaan penggemar sepak bola serta para atlet yang akan mewakili Indonesia pada ajang Piala Dunia kali ini. Mereka berbondong bondong menyampaikan kekecewaan mereka pada platform media sosial dan juga pada kolom komentar para gubernur serta pihak yang menolak Israel serta melibatkan politik pada ajang sepak bola ini.

Dalam hal ini, komunikasi yang dilakukan Indonesia sangat berperan penting. Opini para politisi yang menolak timnas Israel untuk ikut serta dalam piala dunia menyebabkan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah dan harus menangung kerugian yang besar. Selain itu, Komunikasi yang kurang jelas dari pihak penyelenggara terhadap publik menjadikan banyak suporter bola kecewa dengan keputusan ini. Setelah dicabutnya Indonesia sebagai tuan rumah, Indonesia harus memperbaiki citra mereka dalam banyak hal agar para pendatang tetap berkunjung ke Indonesia, karena apabila Indonesia tidak dapat memperbaiki citra mereka maka ekonomi Indonesia dapat menurun.

Setelah Indonesia resmi dicabut sebagai tuan rumah Piala Dunia, FIFA pun menunjuk Argentina sebagai pengganti Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun