Mohon tunggu...
BELLA IKA SETYOWATI
BELLA IKA SETYOWATI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Telkom University

Saya merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Telkom University, yang memiliki minat dalam bidang Marketing Communication. Antusias dan bermotivasi tinggi dengan keterampilan dan jiwa kepemimpinan, inisiatif, dan senang mendapatkan tantangan baru sehingga saya bermotivasi untukterus berkembang dalam bidang komunikasi dan pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Jejak Cangkul: Memahami Peran dan Perubahan dari Zaman Dulu Hingga Sekarang

12 November 2023   18:29 Diperbarui: 12 November 2023   20:12 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Sri Baduga. Dokpri

Cangkul bukan hanya sekedar alat pertanian, namun ia juga menjadi bagian penting dari berbagai ritual, kegiatan sosial, dan aspek budaya. Dalam masyarakat agraris, seringkali ada ritual yang terkait dengan musim tanam dan panen yang melibatkan penggunaan cangkul. Selain itu, cangkul sering digunakan dalam kegiatan gotong royong, memperkuat ikatan sosial dan solidaritas dalam komunitas. Budaya cangkul sangat melekat pada masyarakat 

Meskipun teknologi pertanian terus berkembang, cangkul tetap memegang peranan penting dalam kehidupan modern. Nilai-nilai seperti ketekunan, kerja keras, dan keterhubungan dengan alam yang tercermin dalam penggunaan cangkul masih relevan hingga saat ini. Di tengah arus modernisasi, cangkul menjadi pengingat akan akar-akar budaya dan sejarah yang membentuk identitas masyarakat.

Cangkul bukan hanya benda mati; ia menjadi jembatan komunikasi antarbudaya. Melalui cangkul, kita dapat memahami perbedaan dan persamaan cara hidup serta filosofi masyarakat yang berbeda. Sebagai alat untuk sektor pertanian, cangkul mengajarkan kita untuk menghargai keanekaragaman dan merangkul nilai-nilai budaya yang mungkin berbeda dengan kita. Seiring perkembangan zaman, cangkul tetap digunakan oleh petani meskipun beberapa sudah menggunakan mesin. 

Dengan memahami nilai komunikasi antarbudaya yang terkandung dalam cangkul, kita dapat membuka pintu dialog dan kerjasama lintas batas untuk menciptakan dunia yang lebih terhubung dan saling memahami. Cangkul, sebuah alat sederhana, namun penuh makna dalam perjalanan manusia melalui waktu.

Cangkul yang meskipun terlihat hanya alat sederhana, namun cangkul juga merangkum nilai sejarah, nilai budaya, dan potensi komunikasi antar budaya yang luas. Sebagai alat pertanian, ia tidak hanya menggambarkan hubungan manusia dengan tanah, tetapi juga membuka pintu bagi komunikasi dan pemahaman lintas budaya. Salah satu peralatan pertanian yang telah menemani manusia dari zaman dulu hingga sekarang, sepanjang perjalanan sejarah adalah cangkul. Meskipun cangkul tetap digunakan di berbagai tempat, peran utamanya dalam pertanian telah berkurang. Pertanian modern lebih bergantung pada mesin-mesin pertanian yang lebih canggih. Dengan memahami dan menghargai peran cangkul, kita dapat membangun jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan adanya revolusi industri 4.0 ini, namun masyarakat yang ada di pedesaan masih menggunakan alat cangkul sebagai alat pertanian, dengan alasan pastinya hasilnya lebih efisien dan dapat membantu perekonomian yang ada di suatu daerah yang masih menggunakan tenaga kerja manusia. 

Referensi :

https://www.detik.com/jabar/wisata/d-6976393/memahami-sejarah-dan-budaya-sunda-di-museum-sri-baduga-bandung

Kurniadi, D. (1990). Mempelajari Pengaruh Berat Cangkul yang Berbeda terhadap Pengeluaran Energi Tubuh, Kapasitas dan Efisiensi Kerja Pencangkulan.

"The Impact of the Industrial Revolution on Agriculture" - The British Library

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun