Untuk dapat memaksimalkan peran sekolah bagi pendidikan seorang anak, maka pihak pemerintah dan pihak sekolah harus dapat menumbuhkan rasa semangat belajar para siswanya, baik dari segi kurikulum maupun sarana dan prasarananya. Â Salah satu upaya pemerintah dalam menumbuhkan semangat belajar siswa adalah dengan menyediakan fasilitas yang memadai untuk proses belajar mengajar di sekolah. Selain itu, fasilitas yang memadai juga tidak hanya memudahkan dan menguntungkan siswa, tetapi juga memudahkan para guru dalam menyampaikan materi.
Menurut Hamalik (1984), pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur material, fasilitas, manusiawi, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk tetap dapat meningkatkan semangat belajar siswa, sekolah perlu memperhatikan kenyamanan para siswa dan pengajar dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, semangat belajar dan juga hasil belajar siswa di lembaga pendidikan formal, salah satunya ditentukan oleh fasilitas yang disediakan oleh sekolah. Pemerintah dan juga pihak sekolah perlu mengupayakan penyediaan fasilitas yang memadai untuk siswa. Untuk dapat menemukan solusi dari masalah ini, maka beberapa orang telah melakukan penelitian untuk melihat seberapa besar pengaruh fasilitas yang disediakan sekolah terhadap semangat dan kesiapan siswa dalam proses belajar di sekolah.
Beberapa contoh fasilitas sekolah yang tidak memadai, yaitu seperti kursi dan meja yang rusak, atap kelas bocor, ruang kelas panas, papan tulis yang sudah usang, dan masih banyak lagi. Hal yang disebutkan sebelumnya, dapat mengurangi fokus siswa dan juga tenaga pengajar dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Fasilitas sekolah yang tidak memadai dapat memberikan dampak terhadap hasil belajar dan juga pengetahuan siswa akibat dari pembelajaran yang kurang optimal sehingga hasilnya tidak sesuai yang diinginkan. Lain hal dengan sekolah yang memiliki fasilitas yang memadai, hal tersebut dapat menunjang proses kegiatan belajar dan mengajar sehingga para siswa tidak kehilangan motivasi belajarnya.
Tidak memadainya fasilitas sekolah sudah merupakan rahasia publik dan merupakan masalah umum yang sudah seringkali terjadi dan ditemukan di sekolah-sekolah di Indonesia, terutama sekolah di daerah terpencil. Minimnya fasilitas sekolah di daerah terpencil, menandakan bahwa kurangnya perhatian pemerintah terhadap daerah tersebut dan menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut.
Oleh karena itu, solusi untuk menangani masalah ini adalah pemerintah harus menaikkan anggaran pendidikan khususnya untuk daerah terpencil dan harus dipantau penggunaan dan pengerjaannya supaya dana tidak disalahgunakan. Â Penggunaan anggaran pendidikan untuk perbaikan fasilitas sekolah ini harus dilakukan secara transparan untuk menghindari hal-hal yang dapat melanggar hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H