Ada beberapa prinsip yang di tuliskan oleh Herakleitos yaitu :
Logos
Logos sebagai Prinsip Dasar Salah satu kontribusi penting Heraclitus terhadap filsafat adalah konsep logos. Bagi Heraclitus, logos tidak hanya berarti "kata" atau "logika" dalam pengertian modern, tetapi juga hukum kosmis yang mengatur alam semesta. Ia menganggap logos sebagai prinsip yang mendasari semua perubahan (Halapsis, 2020).
Gagasan tentang kekacauan dan perubahan, seperti yang dikemukakan oleh Heraclitus, bertumpu pada Pondasi tatanan mendalam yang mengatur perubahan-perubahan ini. Aspek logis dari logos hadir dalam skenario ini, tetapi berbeda dari logika formal. Konsep keteraturan dan pemahaman dunia, menurut Heraclitus, dapat dicapai melalui pengakuan oleh individu-individu terhadap prinsip-prinsip universal ini, bahkan di masa-masa kekacauan dan kontradiksi.
Kontradiksi dan Kesatuan dalam Perlawanan
Menurut Herakleitos, keadaan alamiah kontradiksi dunia adalah aspek yang krusial.
Semua hal tersusun dari pasangan-pasangan yang berlawanan, seperti yang dijelaskan Herakleitos: pasangan yang ada di antara panas dan dingin, hidup dan mati, terang dan gelap. Kontras antara unsur-unsur yang berlawanan tersebut justru membentuk kesatuan atau keselarasan (Spelman & Tor, 2024).
Dalam filsafat logika Aristoteles, prinsip non-kontradiksi merupakan salah satu prinsip dasar yang menyatakan bahwa sesuatu tidak bisa ada sekaligus. Namun, Herakeitos mengusulkan pendekatan berbeda. Baginya, kontradiksi tidak hanya mungkin terjadi, tetapi juga penting untuk memahami realitas. Kehidupan terus berubah, dan perubahan itu sendiri merupakan akibat dari konflik antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan (Castoriadis, 2023).
Logika Dinamis: Realitas sebagai Proses
Dalam filsafat Herakleitos, memahami logika bukanlah tentang pernyataan yang statis, melainkan tentang proses perubahan. Salah satu penggalannya yang paling terkenal adalah "Anda tidak bisa melangkah ke sungai yang sama dua kali", yang menunjukkan bahwa kenyataan tidak pernah berhenti berubah. Air di sungai itu terus mengalir, sehingga ketika masuk ke sungai lagi, sungai itu sudah berbeda (Matoo, 2023).
Pandangan ini menantang logika tradisional, yang biasanya didasarkan pada gagasan identitas tetap.Namun bagi Herakleitos, identitas itu sendiri bersifat dinamis.Apa yang kita ketahui saat ini mungkin akan berubah secara signifikan di masa depan. Oleh karena itu, logika Herakleitos mirip dengan logika dialektis, di mana segala sesuatu berkembang dan berubah melalui pertentangan.