Cahaya Tuhan Di Dalam Diri atau dikenal juga sebagai Cahaya diatas Cahaya sebuah terminologi yang merujuk kepada Percikan Cahaya Tuhan yang ada Di Dalam Diri ( RUH -- Divine Light ).
Cahaya tersembunyi dalam suara-suara veda. Ketika mantra dinyanyikan, mereka menerangi ruang di sekitar dan ruang di dalam. Pidato yang menguntungkan, seperti suara Aum, dipenuhi dengan cahaya brahman. Itu menerangi orang-orang yang tersentuh olehnya. Kata-kata, doa, pikiran, dan doa yang menguntungkan yang dipenuhi dengan cahaya kebijaksanaan dan niat murni dapat mengusir kegelapan kesengsaraan dan penderitaan. Mantra gayathri adalah doa kepada dewa cahaya, Savitri, untuk menerangi dunia dan pikiran dan membebaskan mereka dari kebodohan dan khayalan.
Cahaya bersinar dalam pikiran sebagai kemurnian (sattva). Ketika pikiran murni dengan sattva, ia merefleksikan objek-objek secara akurat dan mengarah pada diskriminasi yang benar, kejernihan mental, dan kecemerlangan. Ketika pikiran bebas dari ketidakmurnian, kilau dan cahaya Tuhan di dalam diri yang asli terwujud dalam pikiran dan menerangi seperti matahari yang bersinar di langit yang cerah.
Cahaya Brahman mengusir kegelapan Maut. Ia membebaskan makhluk-makhluk yang terperangkap di dalamnya, ketika mereka menjadi bebas dari karma dan khayalan. Dunia Brahman adalah konstanta abadi. Di sana tidak bersinar matahari maupun bulan. Tetap saja, cahaya itu disinari oleh kecemerlangan Brahman yang lebih berkilau dari jutaan matahari.
Cahaya Tuhan Di Dalam Diri menunjukkan jalan bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan khayalan dan ketidaktahuan. Jalan pembebasan hanya diterangi oleh cahaya Brahman.
Dengan ini Brahman disebut Brahma-Jyoti, atau "cahaya spiritual". Ia memenuhi dunia spiritual dan, ketika diubah oleh Tuhan, menjadi elemen primordial dunia material. Demikianlah dikatakan meliputi segalanya.
jyotirsarsanat.40. brahma sutra
cahaya (adalah brahman) karena (brahman) yang terlihat (sebagai subyek dari naskah-naskah).
"Demikianlah perilaku keberadaan yang tenang, yang muncul dari badan, Tampak dalam bentuknya sendiri segera setelah dia mendekati sinar tertinggi" (Chand.8.12.3).Di sini, "sinar tertinggi" berarti brahman. Mengapa? Karena brahman adalah pokok bahasan dari seluruh bagian. Sinar tertinggi juga disebut pribadi tertinggi dalam naskah itu sendiri nantinya. Bebas dari badan dikatakan milik keberadaan yang satu dengan "Sinar". Keadaan tanpa badan atau bebas hanya dapat muncul dari penyamaan dengan brahman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H