Mohon tunggu...
bella ayra
bella ayra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

saya mahasiswa HUBUNGAN INTERNASIONAL angkatan 2021 UNIVERSITAS JEMBER saya hobinya menonton drakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rancangan BJ Habibie Pesawat N250 Dihentikan Akibat Krisis Moneter? Bagaimana Bisa?

5 April 2023   10:02 Diperbarui: 5 April 2023   10:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disebut sebagai warisan keturunan, yakni sebuah pesawat N250 Gatot Kaca yang pertama kali terbang pada 10 Agustus 1998. Pesawat tersebut tetap terawat secara penuh tepatnya di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia yang semula dikenal dengan sebutan Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Pesawat Kehormatan Indonesia nampak sangat menawan. Dengan dominasi warna putih yang dikombinasi dengan garis-garis berwarna biru yang nampak berkilauan.

Di sisi kiri depan atas mesin, terlihat ilustrasi salah satu tokoh wayang yang dilengkapi dengan tulisan "Gatotkoco" masih dalam kondisi baik dan tidak ada yang tergores. Bahkan bagian ban pesawat pun masih bisa dikatakan cukup tangguh untuk mencagak pesawat N250 agar tetap terlihat kokoh. Juga tidak ada oli atau pelumas yang mengalir sama sekali. 

Mengenai pesawat yang telah dirancang oleh BJ Habibie untuk pertama kalinya ini, tentunya banyak yang belum mengetahui makna dari N250 yang dibuat pada 10 Agustus 1998 silam. N singkatan dari Nusantara atau biasa disebut dengan kata Nurtanio. Lalu angka 250 mengartikan sebuah kapasitas 2 pilot serta 50 penumpang di dalamnya. Proses perancangan pesawat ini difasilitasi oleh negara, sehingga tak heran jika kebanyakan orang menganggap bahwa pesawat N250 ini sebagai kehormatan Indonesia.

Namun sayangnya, proyek N250 terpaksa harus dihentikan karena terjadinya krisis moneter setelah jeda 3 tahun dari jarak waktu penerbangan perdana. Proyek tersebut dihentikan saat Indonesia menandatangani perjanjian kemitraan bersama IMF, ujar Irlan. Penghentian pengembangan proyek ini, khususnya dalam hal pembiayaan, menjadi salah satu hasil kesepakatan yang telah disetujui antara Indonesia dan IMF. Hal ini terjadi karena diduga adanya elemen politik.

N250 tak diterbangkan lagi sejak akhir proyek tahun 1998 diberhentikan. Bahkan sampai saat ini, mesinnya belum pernah dioperasikan dan mati. Disamping itu, alasan kedua yang menjadi penyebab lain pesawat ini tidak dapat diterbangkan tak lain adalah karena diklaim tidak mempunyai izin terbang.

Tapi saat dihentikan, tertera keterangan bahwa pesawat ini bisa terbang. Namun tak hanya berhenti disini saja, surat izin saja tidak cukup. Ada lisensi lain yang yang harus dipunyai hingga akhirnya sampai pada titik uji coba penerbangan. 

Namun yang terakhir, Pesawat N250 tepatnya yang sering dijuluki Gatotkoco karena gambarnya, hal ini direncanakan untuk dikembalikan kepada pemerintah Indonesia. Yang mana pernyataan ini disampaikan oleh Dirgantara Indonesia (DI) yang nantinya akan dipulangkan melalui Kementerian Keuangan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena yang mendominasi pembiayaan dalam perancangan pesawat ini adalah pemerintah, maka pada akhirnya pesawat ini menjadi hak milik Indonesia sepenuhnya.

Seperti yang telah ditegaskan di atas bahwa pesawat N250 melakukan proses penerbangan pertama 10 Agustus 1998. Setelah melakukan penerbangan pertama tersebut, maka akan segera dilanjutkan ke Mandalay Aerospace Museum.

Setelahnya, maka akan diteruskan ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Lalu setelah proses keseluruhannya selesai, maka akan disimpan di museum. Harapannya, dengan dilakukan penyimpanan pesawat ini di dalam museum, maka yang akan diingat oleh masyarakat setiap kali mendengar kata N250, maka nama BJ Habibie akan terkenang di dalamnya. Maka itu, N250 dianggap sebagai alat atau sarana prasarana untuk mengenang jasa yang telah diupayakan oleh BJ Habibie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun