Mohon tunggu...
Bella Dwi Septiani
Bella Dwi Septiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

Memberikan edukasi dan hal yang menarik untuk dibagikan pada khalayak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Kesehatan Upaya Peningkatan Kesehatan melalui Program Pengolahan Makanan Sehat Sayur untuk Anak

8 Agustus 2024   15:51 Diperbarui: 8 Agustus 2024   16:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mahasiswappgprajabatanppknkel.1 gel.2 2023

      03/08/2024 Mahasiswa PPKn Kelompok 1 PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Muhammadiyah Malang, melakukan kegiatan proyek kepemimpinan tentang sosialisasi kesehatan terkait gizi untuk anak usia dini atau usia balita yang berjudul "Upaya Peningkatan Kesehatan Melalui Program Pengolahan Makanan Sayur Sehat Untuk Anak-Anak" yang dilaksanakan di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu desa Tawangsari Pujon, dan juga membawa anak balita mereka untuk mengikuti kegiatan yang kami adakan. Kegiatan berjalan dengan lancar, ibu-ibu juga memperhatikan dengan seksama materi yang telah disampaikan. Selain itu para ibu dan anak-anak antusias menyicipi produk makanan yang telah kami buat dengan memanfaatkan sayuran yang ada dan telah dibuat menjadi semenarik mungkin.

      Masa kanak-kanak merupakan periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Asupan gizi yang seimbang dan bergizi sangatlah penting untuk mendukung proses tersebut. Sayur-sayuran merupakan salah satu sumber vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi kesehatan anak.

     Namun, berdasarkan data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) 2021, konsumsi sayur pada anak usia 5-12 tahun di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 13,4%. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti stunting, anemia, dan sembelit. Menurut data dari Kemenkes (2023) pada beberapa provinsi besar di Indonesia masih mengalami masalah stunting dengan angka yang cukup tinggi. Orangtua seringkali mengabaikan pentingnya gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka cenderung berpikir bahwa asalkan anak makan, maka pertumbuhan dan perkembangan anak akan optimal.

     Penting untuk memperhatikan asupan gizi pada anak usia dini yang rentan terhadap perkembangan, karena hal ini berpengaruh besar pada kesehatan anak. Bahkan, banyak kasus kematian balita disebabkan oleh kekurangan gizi yang tidak terpenuhi. Pada masa golden age, anak-anak membutuhkan asupan gizi yang mencukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jika pada periode ini terjadi gangguan gizi pada anak, hal tersebut dapat berdampak serius pada perkembangan anak usia dini.

Sumber: mahasiswappgprajabatanppknkel.1 gel.2 2023
Sumber: mahasiswappgprajabatanppknkel.1 gel.2 2023

     Sayuran dan buah-buahan mengandung berbagai sumber nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan pangan. Serat, yang terdapat dalam makanan nabati, memberikan manfaat untuk pencernaan karena tidak dapat dicerna oleh tubuh dan membantu melancarkan proses pencernaan di usus. Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan juga mengandung antioksidan yang dapat melawan senyawa berbahaya dalam tubuh. Selain itu, terdapat karbohidrat seperti fruktosa dan glukosa dalam beberapa sayuran dan buah-buahan, contohnya kentang. Kandungan nutrisi pada sayuran dan buah-buahan tersebut sangat penting untuk mendukung perkembangan gizi pada anak usia dini.

      Anak-anak cenderung lebih tertarik pada makanan cepat saji karena penampilannya yang menarik, sementara sayuran hanya memiliki warna hijau yang kurang menarik bagi mereka. Anak-anak mungkin tidak menyukai sayuran karena menganggapnya sebagai makanan yang harus mereka makan tanpa pilihan, sedangkan makanan cepat saji dianggap sebagai hadiah bagi mereka. Meskipun demikian, sayuran dan buah penting untuk meningkatkan gizi anak, sehingga disarankan bagi setiap orang tua untuk menambahkan porsi sayur dan buah dalam pola makan anak setiap hari. Anak usia dini seharusnya lebih diperkenalkan dan diberi kebiasaan untuk mengonsumsi sayur dan buah. Indonesia sebagai negara produsen sayur dan buah yang besar seharusnya memanfaatkan potensi ini.

      Rendahnya konsumsi sayur pada anak-anak dapat diatasi dengan berbagai upaya, salah satunya dengan program pengolahan makanan sayur sehat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pengetahuan anak tentang pentingnya konsumsi sayur, serta membekali mereka dengan keterampilan dalam mengolah sayur menjadi makanan yang menarik dan lezat.

Sumber: mahasiswappgprajabatanppknkel.1 gel.2 2023
Sumber: mahasiswappgprajabatanppknkel.1 gel.2 2023

      Selain itu di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang terkenal dengan daerah dataran tinggi yang memiliki banyak tanaman sayuran dan juga mayoritas penduduknya memiliki matapencaharian sebagai seorang petani sayur dan buah-buahan. Sehingga proyek kepemimpinan kami juga memiliki ide dan gagasan untuk memanfaatkan kekayaan tumbuhan yang ada di desa Tawangsari Pujon. Selain itu meningkatkan kesadaran pada orang tua terutama bagi para ibu untuk memperhatikan kondisi kesehatan anaknya untuk selalu mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

    Oleh karena itu, kelompok kami berinovasi untuk membuat variasi makanan dari sayur-sayuran yang ada dibuat menjadi makanan yang menarik bagi anak, dengan bermodalkan referensi dari berbagai sumber salah satunya mencari resep makanan di aplikasi tiktok. Kegiatan ini juga berguna untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya konsumsi makanan sehat, khususnya sayur-sayura. Selain itu berguna untuk meningkatkan pengetahuan mengenai resiko kesehatan pada anak, menciptakan kebiasaan makan sehat sejak usia dini, memperkenalkan variasi menu makanan sehat, serta meningkatkan peran orang tua dalam mendukung pola makan sehat anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun