Mohon tunggu...
Asri Al-Hidayah
Asri Al-Hidayah Mohon Tunggu... -

Asian, born in Middle East. Interested in foreign languages & cultures, reading, cooking, and travelling.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tinggal di Tanah Air untuk Pertama kalinya

16 September 2014   20:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

To be honest, I'm a newbie here. Saya terinspirasi untuk menulis di sini setelah membaca salah satu artikel dari penulis bule asal French dan British di situs ini. Mungkin teman-teman sudah tahu siapa yang saya maksud di sini. Awalnya sih hanya lagi iseng cari-cari info di google tentang bule yang tinggal di Bandung. Kebetulan sekali, langsung saya klik saja link itu dan baca-baca tulisannya. Kaget juga, wah keren juga ya bahasa indonesianya, lancar sekali, saya saja kalah dengan dia. Salut deh sama orang asing yang senang belajar bahasa Indonesia apalagi sampai bisa speaking Indonesian really fluently.

Saya juga sudah satu tahun di Indonesia nih, jujur saja saya tidak pernah tinggal di tanah air sebelumnya. Paling kalau orangtua ada cuti yah liburan ke Indonesia, pastinya ke Bandung, my relatives are living here sejak zaman belanda hehe Orangtua dulu tinggal di middle-east, kerja di kedutaan, sampai saya dan adik-adik pun kelahiran arab juga, nah sejak ada krisis yang mungkin bisa dibilang crucial, kita ambil jalan amannya saja yah pulang ke Indonesia. Sedih sekali ninggalin negara kelahiran :( mudah-mudahan cepat aman kembali, amen. Padahal, negara arab yang satu ini bisa dikatakan bahwa negara teraman, banyak sekali turis-turis berdatangan ke sana, ada bule dari beberapa negara, chinese etc. Melihat bule di Indonesia jadi gak aneh lagi, tapi kenapa sepertinya saya jarang ketemu bule di Bandung yaaah?? Asiknya berkenalan dan berteman dengan orang asing ya kita bisa memperlancar bahasa inggris/bahasa prancis/bahasa arab juga bahkan sampai mengenal cultures mereka. interesting deh exploring other cultures from all over the world.

Saya juga pernah menikah dengan orang Arab dari Al-Jazair. Hampir setiap waktu saya jadi sangat rindu dengan keluarganya di sana ditambah sama makanan khas mereka, untungnya saya tuh dibekalkan couscous beberapa bungkus dan sempat bawa kurma berapa kilo. Sekarang sudah setahun lebih saya di Indonesia. Saya tuh orangnya jarang keluar rumah, kenalan orang-orang indonesia saja hampir tidak ada, paling saudara dan orang-orang asing dari google plus. Untungnya saya termasuk orang yang neutral, tapi terkadang ada rasa jenuh di rumah, oleh karena itu saya buka private language course di rumah khusus untuk keponakan-keponakanku yang berminat belajar bahasa Inggris. Saya masih bersyukur, dan saya juga masih menunggu konfirmasi dari tempat pekerjaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan, mudah-mudahan tahun ini saya sudah mendapatkan pekerjaan tetap dan penghasilan tiap bulan. Hidup di Indonesia sekarang terasa, tidak seperti waktu masih di negara arab, pas liburan ke sini, itu pun tidak tiap tahun ya, ongkos tiketnya kan mahal, jadi tiap 3th sekali, di Bandung pun hanya untuk 1-2bulan setengah. Benar-benar seperti mimpi, baru saja datang langsung naik pesawat lagi. Waktu seperti cepat di Indonesia deh. Nah, kebutuhan dulu mah pas shopping atau sekadar jalan aja terasa murah meriah, tapi sekarang totally different, kok serba mahal yaah...bukan itu juga, saya kan tidak pernah mengalami yang namanya banjir. Ketika melihat banjir tahun lalu, saya hanya bisa bengong "ooh begini yaa kalau habis hujan lebat, banjirnya besar sekali, tapi untungnya tidak sampai ke dalam rumah, hanya di teras". Belum lagi ditambah dengan polusi, panas dan lembab. Nah, pasti orang-orang Indonesia yang belum pernah merasakan middle east (Syria-damaskus), waah kan gurun, pasti panas sekali. In fact, negara arab ini ada empat musim yaitu winter, summer, autumn dan spring. Jadi, tidak ada lembab dan panas sih panas tetapi tidak ada polusi sama sekali, pokoknya nyaman. Tapi sayangnya, sekarang negaranya sedang tidak aman :(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun