Indonesia disebut pada tahun 2045 akan mendapatkan bonus demografi karena banyaknya masyarakat Indonesia yang berada dalam usia produktif. Tagline "Menuju Indonesia Emas" sering disebut-sebut dan ditulis diberbagai kesempatan.  Jangan sampai tagline "Menuju Indonesia Emas" berubah menjadi "Menuju Indonesia Cemas". Demi mewujudkan tagline tersebut dan memperoleh bonus demografi yang bisa memajukan semua sektor dalam berbagai bidang di Indonesia, diperlukan persiapan kualitas generasi penerus bangsa. Namun, dampak negatif gobalisasi berperan besar dalam kualitas generasi penerus bangsa khususnya dikalangan remaja. Remaja adalah fase dimana mereka masih mencari jati diri dan memiliki pola pikir yang cenderung belum stabil atau mudah dipengaruhi. Kondisi ini menyebabkan para remaja harus lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan, mengakses informasi, dan mencoba hal baru. Jangan sampai hal tersebut membuat Indonesia berada dalam krisis kualitas sumber daya manusia. Salah satu cara mewujudkan remaja yang unggul adalah dengan memberikan sosialisasi tentang kenakalan remaja. Tujuannya adalah agar mereka paham terkait dampak yang akan ditimbulkan baik untuk diri sendiri, orang tua, dan masyarakat akibat melakukan kenakalan remaja.Â
Kelompok IX KKN-PPMD Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi mengadakan sosialisasi "Hang Enom Hang Rukun" pada 24 Juli 2024 yang berkolaborasi dengan SMPN 2 Glagah, Jebeng Thulik Banyuwangi 2023, dan Duta Genre Banyuwangi. Peserta sosialisasi kali ini adalah murid kelas IX dengan tema  "Dampak Kenakalan Remaja". Pembicara dalam sosialisasi ini adalah Jebeng Thulik Banyuwangi 2023 dan Duta Genre Banuwangi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan lancar dan menyenangkan. Tidak hanya materi,tetapi juga ada permainan edukasi yang telah disiapkan oleh penyelenggara sehingga para peserta sosialisasi tidak bosan dan bisa belajar dengan cara yang menyenangkan. Materi yang disampaikan adalah seputar dampak pernikahan dini, dampak mengonsumsi napza, cara menjaga gizi seimbang, dan cara merawat tubuh pada masa pubertas. Sebagai remaja yang merupakan generasi penerus bangsa kita harus lebih mempersiapkan diri baik dalam nilai moral maupun kecerdasan dan keahlian.
Katakan tidak pada nikah dini, seks pra nikah, dan napza. Ketiga hal tersebut merupakan isi pada Salam Genre agar remaja dapat menyelesaikan pendidikan secara terencana, berkarir secara keompetitif, dan menikah sesuai dengan perencanaan penuh sesuai dengan siklus reproduksi dan memiliki tubuh yang sehat. Antusiasme murid kelas IX dalam kegiatan sosialisasi terlihat dari menghadiri kegiatan dengan baik dan mengikuti permainan dengan semangat. Tidak hanya itu, peserta yang mampu menjawab kuis akan mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Stop kenakalan remaja, wujudkan generasi  dan masyarakat sejahtera!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H