Mohon tunggu...
belind hapsari
belind hapsari Mohon Tunggu... -

belindch adalah belinda c hapsari..lebih senang dipanggil belind..beraktivitas sebagai mahasiswa..status masih hidup dari orangtua..suka menyanyi, mengkhayal, membaca, dan menuliskan apa saja..ingin menjumpa mimpi di AGUSTUS 2011

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sepenggal Kisah tentang Rokok yang Dilematis

24 Oktober 2010   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:10 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

hmm.. saya baru saja membaca 2 postingan tentang merokok, yang satu pro yang satu kontra. merokok memang telah menjadi perdebatan di mana saja. seseru perdebatan tentang agama, politik, gosip seleb, dll. saya sendiri secara jujur, tegas dan terbuka menyatakan diri tidak menyukai segala macam bentuk asap kecuali asap bakar-bakaran sate ayam. hehehe.. dan diantara asap-asap tersebut, saya paling tidak suka asap rokok. why? asap pembakaran sampah dapat saya hindari dengan pergi dari tempat itu. asap motor dapat saya hindari dengan memakai masker. tapi asap rokok? wew, saya tak mungkin membawa-bawa masker setiap saat dan tak mungkin meninggalkan orang yang sedang merokok apalagi jika orang itu sedang ada dalam satu lokasi atau sedang berbiicara dengan saya. maaf, saya terlalu baik hati untuk dapat menyinggung hati orang lain. saya juga tidak siap mendengar permintaan maaf karena orang-orang tersebut merasa bersalah telah merokok di depan saya. tapi jelas saya kerepotan sendiri. saya pernah berada dalam bus kota perjalanan ke semarang. sialnya saat itu hujan deras, semua jendela di tutup rapat. yang lebih sial lagi, saya duduk di belakang sopir dan dia kebal-kebul dengan rokoknya. mati sudah. saya juga pernah berada dalam tempat pengiriman paket. antri panjang. dan sekitar 90% orang di dalamnya merokok. mati lagi sudah. dalam kasus kedua saya akhirnya mengalah dan pergi dari tempat itu karena sungguh saya merasakan sesak napas dan pusing tiba-tiba. kasus pertama, well, saya hanya berdoa semoga paru-paru saya masih dapat menampung lebih banyak lagi kenistaan tersebut. hehe.. oh iya...seharusnya saya berdoa ya waktu itu..doa orang teraniaya kan dikabulkan!!heheh.. saya sudah jujur kan tentang perasaan saya sebagai orang non perokok. saya jelas tidak akan mengajukan data-data medis tentang bahaya merokok (lha wong dokter saja juga banyak yang merokok.. hayo ngaku!!hehehe). bosan sudah mereka. kebal sudah telinganya. keras sudah hatinya. mau memohon dengan cara apapun mereka takkan menggubris. masalah HAM dijunjung tinggi. "merokok itu kan hak asasi!!" ya sudah. saya sudah menyerah berbulan-bulan lalu. menyerah bukan berarti saya melakukan semacam aksi apa. tapi menyerah untuk mengutuki diri mereka.menyerah untuk bersungut-sungut. saya pernah melakukan tindakan ekstrim. saat saya sedang makan malam dengan teman, sepasang muda-mudi di depan saya telah menyelesaikan makan malam mereka. kemudian si cowo mengeluarkan benda terontroversial itu. rokok. yups. bersamaan dengan hembusan pertama, saya juga mengipas-kipaskan tangan saya ke depan. wohoooy..apakah itu menghentikan kegiatannya? tidak. nah loh..benar-benar bebal. ahaha.. tapi mungkin masalahnya hanya satu. saya sebagai kaum perokok masih kurang bisa tegas dengan masalah itu. saya hanya bersungut-sungut, menyembunyikan perlawanan, menggerutu dalam hati, berteriak dalam tulisan. tapi saya belum menunjukkan sikap tegas. lha pie?? kalau komunitasnya tidak saya kenal mah ndak masalah. tapi kalau itu dalam lingkungan keluarga, atau lingkungan baru, wah saya speechless.. buat para rokokkers, bolehkah saya membawa-bawa masker di mana saja dan mengenakannya jika anda mulai merokok? tak tersinggungkah anda? atau kalau boleh usul, maukah anda juga memperhatikan HAK ASASI saya sebagai nonrokokkers yang menginginkan kesehatan paru-paru saya? saya tidak peduli jika anda mau merokok berkotak-kotak sehari. itu masalah anda, kesehatan anda dan kewajiban anda terhadap amanah Tuhan yang anda langgar, mau nasehatin sampe bibir saya sebiru anda pun anda tetap akan bebal kan? tapi tolong perhatikan saya yang ingin sehat. paru-paru saya.. asal anda tau, saya juga punya hak asasi untuk memelihara kesehatan yang telah diberikan Tuhan kepada saya. saya juga punya hak asasi menghirup udara segar. dan saya, dengan tulisan ini berjanji akan lebih tegas. saya tak akan lagi peduli dengan perasaan anda, saya akan pergi menjauh atau membawa-bawa masker kemana pun saya pergi. kalau anda tidak mau bertoleransi, mengapa saya harus? kalau anda tidak merasa bersalah merokok di depan umum, saya juga nggak akan peduli lagi dengan rasa bersalah dan nggak enak lagi menjauhi anda. saya sudah bertoleransi selama hampir 22 tahun. kini saatnya saya mempedulikan kesehatan saya daripada perasaan anda. saya tidak mau paru-paru saya sakit gara-gara perbuatan orang lain. enak aja! hehehe... pake masker aja kok repot.. hehe.. fair kan? :) *berjanji dan bertekad dengan sungguh-sunguh* [caption id="attachment_300797" align="aligncenter" width="297" caption="pake masker aja biar gak bau rokok"][/caption] happy smoking and happy masking pals :) yogyakarta, 24.10.10 -belindch-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun