*jogja cerah dingin* malam itu, limabelas duapuluh mahasiswa dari berbagai jurusan yang terplot dalam satu unit KKN (seluruhnya ada tigapuluh orang) mencoba mencari peruntungan dan menjajal keahlian dalam menjajakan bunga di riuhnya malioboro, sabtu malam minggu. malioboro malam itu, padat merayap. sumbatan kendaraan. bus bus pariwisata menyesaki jalan. motor-motor cilik menyelip-nyelip. mobil-mobil besar kecil penuh lengang. dokar, ah bukan, andong masih bertahan. becak tak mau kalah. pengendara sepeda. jalanan penuh sesak: kaum keluarga, kaum muda-mudi, kaum gelandangan, peminta-minta, pengamen, kaum peminat fotografi, breakdancer, kaum turis manca negara, dan kaum mahasiswa (mencari tambahan dana untuk KKN dengan berjualan bunga -itu kami, dan kelompok satunya lagi-) [caption id="attachment_178475" align="aligncenter" width="300" caption="camera HP: menyumpal, macet perempatan BNI 26.06.10"][/caption] benteng vredeburg malioboro itu, kami memasuki lokasi. gratis kalau malam hari (seribulimaratus duaribu sekitar itu di siang hari). dipadati pengunjung tidak seperti biasanya lengang sepi. bisa dirasakan kebahagiaan bangunan tua itu melihat kepala demi kepala memasuki gerbangnya, selama ini dia kesepian padahal dia memiliki banyak cerita yang ingin dia ceritakan. dia bahagia walaupun kepala-kepala kecil, bocah-bocah kecil itu hanya sekedar mampir, berfoto, makan-minum, tak peduli akan ceritanya bahkan tak tahu ada, "vredeburg itu isinya apa?" yogyakarta. pokoknya dia bahagia, sampai mati lampu. [caption id="attachment_178460" align="aligncenter" width="300" caption="camera HP: benteng vredeburg 26.06.10"][/caption] [caption id="attachment_178470" align="alignleft" width="225" caption="camera HP: melepas lelah di perempatan 26.06.10"][/caption] bunga mawar di benteng vredeburg, sudah laku enam dari sepuluh. satu batang sepuluh ribu, limabelas untuk yang warna putih. mati lampu keluar ke jalan. mangkal di perempatan. menonton kacaunya jalanan, mata melirak-lirik mencari calon pembeli bunga. sepuluh ribu saja. empat-empatnya habis dibeli. masih duduk-duduk saja, sambil foto-foto, kamera digital biasa kok. sambil menunggu tim satunya yang ke utara, sampai inna garuda. [caption id="attachment_178478" align="alignright" width="300" caption="camera HP: festival kebudayaan yogyakarta 26.06.10"][/caption] festival kebudayaan yogyakarta (FKY bukan fakultas kesenian yogyakarta), tujuh juni sampai tujuh juli. benteng vredeburg (kalau tidak ada FKY sepi pengunjung) lagi. bunga tinggal enam, tak terjual oleh kelompok tadi. aku dan kawan-kawan, sudah sedari awal ingin menjual sebatang saja pada bule-turis manca. tapi tak ada yang berani bicara. ah mahasiswa, kebanyakan hanya bisa membaca, menulis sedikit-sedikit. itu ada sepasang, aku dan temanku mendatangi, mencoba menjajal kemampuan bahasa inggris, nekat saja. frustasi, sudah lama aku tidak bicara bahasa inggris. sial. dulu fasih sekali. "can you speak in indonesia?" bodohnya aku. seorang ibu, baik hati, membantu kami. ibu terima kasih ya, saya sudah lama tidak bicara bahasa inggris. pada siapa coba? semua berbahasa jawa di sini, atau berloe-gue, aku-kamu, beta-ngana, saye-kamu. nah. saya harus ambil kursus lagi nanti. bule itu setuju membantu. "ten thousand dollars" nah bodoh lagi. "sorry, ten thousand rupiahs." menyengir malu. si wanitanya berbicara kepada si prianya. bahasa entah, jerman mungkin? "where do you come from?" Sweden. jadi bukan jerman? sepuluh ribu masuk kantong. bunga diterima. and he suddenly kissed the girl in front of me. so sweet mister. sure. rose, night, yogyakarta, vredeburg, kiss, love. [caption id="attachment_178480" align="alignright" width="150" caption="camera HP: two roses remain 26.06.10"][/caption]
it was still crowded. (when i left it behind. went home. with two roses remain.)
i thought, malioboro won't sleep tonight.
romantic scenes,
-belindch-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H