Universitas Diponegoro dari UKM-F Seaweed membuat sebuah kegiatan Pengabdian Masyarakat mengenai “peningkatan media pembelajaran melalui pengelolaan rumput laut untuk pengembangan kreativitas Anak-anak”. Sasaran kegiatan ini untuk anak-anak SD (Sekolah Dasar) terutama kelas 4 yang dilaksanakan di SDN Tembalang, dengan tujuan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak SD dan memperluas pengetahuan terkait pemanfaatan rumput laut yang dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti Gantungan Kunci, Herbarium Basah dan pengolahan rumput laut seperti pembuatan minuman boba.
Semarang, 19 Agustus 2024 – Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanRumput laut menjadi salah satu tumbuhan yang terus dibudidayakan terutama bagi masyarakat pesisir yang memiliki nilai ekonomis sebagai bahan baku industri. Dengan banyaknya potensi terutama di bidang makanan penting untuk dilakukan riset serta pengembangan inovasi terutama terkait pengolahan rumput laut menjadi sektor pangan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga banyak menarik minat konsumen. Salah satu pemanfaatan rumput laut dalam bidang pangan yaitu pembuatan boba dari campuran rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii yang memiliki tekstur kenyal dan sering digunakan sebagai isian dalam minuman. Selain itu, rumput laut dapat dikoleksi dengan cara membuat Herbarium Basah menggunakan Alkohol dan Air Laut. Tujuan tersebut dapat membantu spesimen rumput laut tidak rusak. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pembuatan gantungan kunci atau teknik pencetakan yang menggunakan bahan alami dari spesies rumput laut Caulerpa sp., dan Sargassum sp. Keunggulan dari pemanfaatan Rumput laut sebagai kerajinan gantungan kunci yaitu menghasilkan inovasi yang ramah lingkungan.
Belinda Aurelia (Ketua Pelaksana) mengungkapkan, Pada Tahun sebelumnya yaitu 2023. UKM-F Seaweed juga pernah mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Teluk Awur dengan mengangkat tema “Peningkatan UMKM Melalui Olahan Produk Rumput Laut Untuk Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan”, yang ditujukan kepada ibu-ibu di Desa Teluk Awur. Tetapi untuk tahun 2024, UKM-F Seaweed ingin mencoba membuat konsep program yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya terhadap Anak-Anak. Potensi dan produksi rumput laut di Indonesia sangat tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan ekonomi masyarakat Indonesia dengan mengembangkan jiwa wirausaha. Sehingga penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan terkait pengolahan rumput laut yang mengikuti perkembangan zaman sehingga banyak digemari dan diterima masyarakat umum terutama anak muda.
“Hari ini respon anak anak senang dan orang tua murid pun juga ikut senang, karena bisa menambah soft skill mereka di bidang kerajinan tangan serta bisa membangun kerja sama dalam tim” tanggapan Ibu Alinda (Wali Kelas 4 SDN Tembalang)
“Saya ingin mengapresiasi untuk anggota UKM-F Seaweed yang sudah menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat dan terimakasih SDN Tembalang yang mau membantu serta memfasilitasi dalam kegiatan Pengmas, tidak mudah apabila kita melakukannya dengan anak anak. Tetapi Seaweed mampu untuk memberikan edukasi tentang Rumput Laut kepada masyarakat khususnya anak SD yang jauh dari Pesisir atau Laut. Semoga setalah adanya kegiatan ini, anak anak menjadi paham dengan adanya Rumput Laut yang sangat bermanfaat” tanggapan Bapak AB Susanto (Pembina UKM-F Seaweed)
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan boba, herbarium basah dan gantungan kunci dari Rumput Laut
Pembuatan boba
- Haluskan rumput laut
- Campurkan tepung tapioka, coklat bubuk, dan rumput laut, aduk hingga merata
- Siapkan panci, dan nyalakan kompor, lalu masukkan gula aren dan air lalu aduk hingga larut
- Setelah air mendidih tuang sedikit demi sedikit ke baskom, sampai adonan kalis.
- Gulung-gulung adonan hingga memanjang, kemudian potong-potong
- Setelah dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian bulatkan menggunakan tangan
- Letakkan pada nampan yang sudah ditaburi tepung tapioka, lalu boba diayak-ayak.
- Siapkan air mendidih untuk merebus boba.
- Setelah boba mengapung kemudian tiriskan.
- Siapkan panci, masukkan 200 ml air, 100 ml gula aren. Masak hingga larut.
- Lalu masukkan boba yang sudah ditiriskan ke dalam panci yang sudah mendidih
- Masak hingga air gula menyusut setengah kemudian matikan kompor
- Penyajian boba tergantung selera yang akan menikmatinya, dapat ditambhkan susu, kopi, atau minuman lainnya.
Pembuatan herbarium basah
- Buat perbandingan 7:3
- Jar kaca diisi alkohol 70 ml dan air laut 30 ml
- Rumput laut dimasukkan ke dalam jar kemudian ditutup
- Tempelkan label dan beri keterangan Nama spesies, tanggal pengambilan sampel dan lokasi
- Letakkan herbarium basah di tempat yang aman.