Mohon tunggu...
Belinda Hendriyanto
Belinda Hendriyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Salam kenal semua! Saya sangat menggemari topik kehidupan sosial, budaya dan sejarah. Silahkan berdiskusi di halaman saya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Kedamaian Sebagai Orang Katolik

13 November 2024   10:58 Diperbarui: 13 November 2024   11:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terkadang kita harus memilih, melakukan yang benar atau yang terbaik bagi semua orang. Jika kita memilih melakukan yang benar, kemungkinan besar konflik akan terjadi, karena persepsi tentang kebenaran adalah hal yang subjektif. Satu orang bisa memandang suatu hal sebagai benar, tetapi orang lain berhak untuk memiliki persepsi berbeda. 

Maka dari itu, jika kita memilih melakukan yang terbaik bagi semua orang, kita menjaga perdamaian. Ini adalah situasi di mana konflik tidak terjadi dan masalah diselesaikan dengan cara berkomunikasi.

Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat. Ketika satu sama lain tidak ingin bertoleransi atau mendengarkan opini sesama. Ini dapat dihindari dengan cara menghargai perbedaan dan mempunyai pikiran terbuka. 

Meskipun kita tidak harus menganggap opini orang lain benar, kita juga tidak boleh terlalu membenarkan diri. Melainkan kita harus menerima bahwa orang lain memiliki pandangan hidup yang berbeda, dan mereka memiliki hak untuk melakukannya seperti kita sendiri. Dengan memiliki pikiran terbuka, masalah bisa dihindari. 

Terkadang memang sulit untuk menyesuaikan diri dengan pendapat orang lain, karena pendapat orang lain yang belum tentu baik bagi kita. Tetapi dengan cara berkomunikasi dengan benar, kita tentu bisa menyelesaikannya. Kita harus saling mendengarkan alasan dibalik pendapat satu sama lain, mencoba memahami dan menerima pandangan mereka dan menemukan titik temu. Titik di mana semua pihak, tidak ada yang dirugikan, tetapi diuntungkan.

Konflik yang paling sering ada dalam kehidupan masyarakat adalah konflik antara pasangan. Di mana mereka tidak berkomunikasi perasaan dan pikiran mereka dengan baik dan benar. Tetapi langsung membuat asumsi dan menilai tindakan dan opini satu sama lain. Ini adalah alasan dibalik tingginya angka perceraian di Indonesia. 

Di agama Katolik sendiri, yang tidak mendukung perceraian, percaya bahwa semua masalah pasangan bisa diselesaikan hanya dengan ketulusan. Alasan dibalik tidak bolehnya perceraian di Katolik menurut dokumen Konsili Vatikan II adalah bahwa keluarga itu penting. "Keluarga adalah persekutuan pendidikan fundamental dan esensial, merupakan sarana pertama dan paling istimewa". Dari alinea tersebut,

keluarga bisa dianggap sangat penting di kehidupan Katolik, dan sebagai pembangun keluarga, pasangan tentunya harus menjaga apa yang sudah mereka buat. Maka dari itu, jika kita tulus menjaga keluarga kita, mendengar kisah keluh, berani berubah, dan saling memaafkan, kita sudah dibebaskan oleh dosa. "Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" Markus 10:9.

Konflik juga bisa terjadi dalam skala besar, contohnya pemerintahan. Sebagai orang Katolik, kita diajarkan untuk bertoleransi antar perbedaan, terutama dalam menjadi masyarakat Indonesia. Pemerintahan di Indonesia seperti yang kita tahu, masih memiliki banyak cela. Dari tindakan korupsi, hukum yang tidak benar, dan kesenjangan sosial dalam masyarakat. 

Kita tahu banyak hal salah, tetapi jika kita menanggapi masalah negara kita dengan kekerasan atau percekcokan masalah ini tidak akan ada jalan keluarnya. Menurut kitab Yakobus 3:18, "Dan buah yang terdiri dari kebenaran, ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.". Artinya jika kita menyelesaikan masalah dengan pikiran terbuka demi kebaikan semua orang, kita sudah benar di dalam mata Tuhan.

Jika disimpulkan, kita sebagai orang Katolik di Indonesia harus melakukan hal demi yang terbaik bagi semua orang. Karena kita tidak hidup sendiri, melainkan hidup bermasyarakat. Kita semua memiliki hak untuk berpendapat dan memiliki pihak. Maka janganlah kita menganggap salah dan rendah satu sama lain, dan hiduplah kita dalam damai. Salam damai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun