Mohon tunggu...
bela sonia
bela sonia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Tertarik untuk belajar hal hal baru dan membagikannya ke orang lain

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Energi Terbarukan

23 November 2023   08:25 Diperbarui: 23 November 2023   08:36 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLTB Sidrab, antaranews.com

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, menghadapi tantangan energi yang signifikan. Misalnya seperti masih bergantung pada sumber energi fosil, pertumbuhan permintaan listrik yang cepat, dan kesenjangan akses energi di pedesaan menjadi fokus perhatian. Saat ini, peralihan ke energi terbarukan sangat penting untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan kekurangan sumber daya alam di seluruh dunia. Peningkatan emisi gas rumah kaca, perubahan iklim, dan ketergantungan pada fluktuasi harga minyak global disebabkan oleh penggunaan sumber energi fosil yang dominan.

Untuk masa depan energi yang bersih dan berkelanjutan, beralih ke sumber energi terbarukan semakin penting. Ini karena beralih ke sumber energi terbarukan mendukung keberlanjutan, menguatkan kedaulatan, mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menemukan peluang dan hambatan yang terkait dengan pembangunan energi terbarukan di Indonesia. Kita dapat memanfaatkan peluang yang tersedia untuk mendorong peralihan ke energi bersih yang lebih berkelanjutan. Di sisi lain, dengan mengetahui hambatan yang dihadapi, kita dapat bekerja sama untuk mengatasi hambatan tersebut dan mencapai keberlanjutan energi yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang prospek dan hambatan nyata yang terkait dengan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Potensi yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan energi terbarukan

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, terutama energi surya di daerah tropis seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain itu, ada potensi besar untuk pembangkit listrik tenaga angin di daerah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Proyek pembangkit listrik yang menggunakan turbin modern memiliki potensi ini. Pengembangan energi hidro, khususnya hidroelektrik, menjadi fokus pengembangan di daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua, karena memungkinkan kapasitas dan keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Sumber energi biomassa juga meningkat, terutama biofuel dan listrik biomassa dari limbah kelapa sawit. Ini membantu mengurangi limbah dan ketergantungan pada energi fosil.

Dalam upaya Indonesia untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sangat penting untuk membandingkan penggunaan energi terbarukan dengan penggunaan energi fosil saat ini. Energi terbarukan, seperti surya, angin, hidro, dan biomassa, memiliki banyak keuntungan karena berkelanjutan jangka panjang, emisi gas rumah kaca yang rendah, dan polusi udara yang minimal. Sebaliknya, energi fosil, seperti batubara dan minyak bumi, menyebabkan emisi karbon yang tinggi, polusi udara, dan ketergantungan pada harga minyak dunia yang berubah. Perbandingan ini menunjukkan bahwa peralihan ke sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.

Peran Pemerintah dalam Pengembangan Energi Terbarukan

Untuk menurunkan ketergantungan negara pada sumber energi fosil dan mendorong peralihan ke sumber energi yang lebih hijau dan berkelanjutan, pemerintah Indonesia telah mengadopsi sejumlah kebijakan yang kuat yang mendukung energi terbarukan. Pemerintah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sektor energi terbarukan melalui Program 35.000 MW, feed-in tariffs (FiT), kebijakan pajak dan insentif fiskal, dan regulasi yang mendukung penggunaan energi terbarukan. Selain itu, kebijakan ini mengikuti komitmen Indonesia terhadap Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), serta komitmen untuk mendukung investasi dalam proyek energi terbarukan melalui kemitraan publik-swasta. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk mencapai tujuan keberlanjutan energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menjamin pasokan energi yang berkelanjutan di masa depan.

Ketika berbicara tentang regulasi yang mempengaruhi sektor energi terbarukan di Indonesia, mereka membentuk kerangka kerja yang sangat penting untuk mengarahkan perkembangan industri tersebut. Landasan hukum, regulasi teknis, dan insentif finansial untuk pengembangan energi terbarukan diberikan oleh undang-undang energi, Peraturan Pemerintah tentang Energi Terbarukan, dan Feed-in Tariffs (FiT). Selain itu, ada jalan yang jelas menuju investasi dan pengembangan energi terbarukan melalui kebijakan kelistrikan, pembatasan eksploitasi batubara, dan rencana pembangunan jangka panjang, serta Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). Oleh karena itu, peraturan-peraturan ini berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung peralihan ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.

Contoh : Proyek - Proyek Energi Terbarukan sukses di Indonesia.

  • Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Jepara, Jawa Tengah, dengan kapasitas 100 MW, merupakan salah satu pembangkit tenaga surya terbesar di Indonesia.
  • Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata, Jawa Barat, memiliki kapasitas lebih dari 1.000 MW dan memberikan dampak positif berupa pasokan listrik stabil, pengurangan ketergantungan pada energi fosil, dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
  • Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sidrap, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas lebih dari 75 MW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun