Mohon tunggu...
Belasimahara
Belasimahara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi ilmu kesehatan masyarakat

Universitas Islam negeri Sumatra utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Narkoba bagi Remaja

23 Februari 2021   10:56 Diperbarui: 23 Februari 2021   11:48 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Narkoba singkatan dari Narkotika psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainya adalah bahan zat yang jika di masukan dalam tubuh manusia baik secara oral/diminum, di hirup, maupun di suntik, dapat mengubah fikiran, suasana hati atau perasaan, dan prilaku seseorag. Menurut http://indokku.com Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda ini kian meningkat maraknya penyimpangan prilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai  generasi yang di h arapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh di gerogoti zat-zat adiktif pnghancur saraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berfikir jernih. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau di rata-rata kan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.

   Ada beberapa faktor yang menyebab kan seseorang bisa terkena narkoba yaitu:

1. Pengaruh lingkungan, lingkungan juga memainkan peran penting dalam kemunculan kecanduan seseorang. Salah satu alasan paling umum mengapa seseoang  tergoda mencoba menggunakan narkoba dari pengaruh luar diri, baik secara langsung maupun tidak langsung terutama orang yang sering mereka temui atau idolakan, termasuk orang tua, teman, kakak, hingga bahkan selebritis. Kita hidup di era di mana penggunaan narkoba di bcarakan secara terbuka dan bahkan di promosikan oleh orang-orang penting. Ini kemudian memengaruhi rasa ingin tahu dan pemicu keinginan untuk mencoba-coba.

2. Rasa penasaran, keingin tahuan merupakan salah satu insting alami manusia. Banyak remaja yang menjadi pecandu narkoba karena di awali oleh eksperimen dengan obat-obat an dan alcohol atas dasar rasa penasaran seperti apa rasanya. Banyak remaja yang meski mereka tahu bahwa narkoba itu buruk mereka tidak percaya hal tersebut akan terjadi pada dirinya sehingga memutuskan nekat untuk mencoba-coba. juga yang menggunakan narkoba untuk mendapatkan pengakuan status sosial nya, juga untuk merasakan pengalaman yang sama dengan teman-temannya.

3. Kecanduan karena tidak di sengaja, beberapa obat pereda nyeri sangat mudah untuk di salahgunakan berkat efeknya yang membius bahkan pada kasus ang tidak di sengaja sekalipun. salah satunya adalah obat golongan opiat. Pada awal nya opiat (misalnya seperti oxycodone, Percocet, icodin, atau ventany) di resepkan doktor untuk mengatasi rasa sakit luar biasa. Obat-obatan opium memang sangat efektif untuk mengatasi rasa sakit yan tidak tertahankan, misalnya selama terapi kanker atau perawatan pasca pembedahan.

4. Kecanduan karena pilihan, banyak dari kita yang secara sengaja menikmati zat yang dapat membuat ketagihan, seperti alcohol atau nikotin dari rokok. Pada kebanyakan orang, kegemaran minum alkohol tidak sampai menyebab kan kecanduan karena mereka berhasil untuk menyeimbangkan atau mengendalikan diri dan mencari alternatif keseimbangan lainnya, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga atau melakukan hoby lainnya.

Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba bagi remaja salah satunya adalah perhatian orang tua terhadap anak.  Jangan sesekali membuat fikiran anak itu terbebani contohnya adalah anak yang brokenhome yang membuat fikiran anak menjadi kacau balau dan menimbulkan fikiran yang menyimpang. Maka dari itu orang tua harus pandai berfikir jernih dalam mengambil keputusan biasanya orang tua  hanya  memikirkan  kepribadiannya saja tanpa memikirkan nasib anaknya kelak. Jauhi narkoba sayangi kelurga mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun