Mohon tunggu...
Belarminus Budiarto
Belarminus Budiarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gemeinschalft dan GesselSchaft: Teori Ferdinand Toonies tentang Kehidupan Bermasyarakat

23 April 2021   13:00 Diperbarui: 23 April 2021   13:10 2944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Rasa cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang pada umumnya positif. Orang-orang lain bertindak sesuai dengan kehendak fihak yang berkuasa, untuk menyenangkan semua fihak. Artinya ada titik-titik pertemuan antara fihak-fihak yang bersangkutan. Rasa cinta biasanya telah mendarah daging (internalized) dalam diri seseorang atau sekelompok orang. Rasa cinta yang efisien seharusnya dimulai dari fihak penguasa. Apabila ada suatu reaksi positif dari masyarakat yang dikuasai maka sistem kekuasaaan akan dapat berjalan dengan baik dan teratur.[3] Setiap interaksi sosial yang didasari dengan cinta akan memberi dampak positif terhadap perkembangan masyarakat pada umumnya. Suatu interaksi sosial tidak akan pernah muncul dalam masyarakat jikalau tidak ada anggota-anggotanya. Cinta itu lahir dari setiap anggota yang membentuk persatuan dalam masyarakat. Rasa cinta dan kesatuan batin menguatakan hubungan masyarakat. 

 Apa yang dimaksud dengan kesatuan batin? Kesatuan batin merupakan kesatuan yang timbul dari rasa cinta yang ada dalam diri setiap orang untuk saling merasakan apa yangdialami sesamanya. Kesatuan batin ini dapat dilihat secara jelas khususnya dalam keluarga, misalanya antara ibu dengan anak. Seorang ibu dapat merasakan apa yang dialami oleh anaknya ketika terjadi sesuatu dalam diri anaknya. Reaksi pertama pasti muncul dalam diri seorang ibu karena ikatan hubungan yang didasari pada kesatuan batin. Inilah yang disebut dengan hubungan ikatan batin yang sangat kuat. Hal serupa pun pernah dialami penulis. Selain hubungan ikatan batin ini terdapat dalam keluarga, kita juga bisa melihatnya di dalam kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya seperti dalam pandangan Toonies. Keluarga menjadi dasar dalam proses pembentukan kehidupan seseorang sebelum terjun ke masyarakat luas atau yang disebut kontak atau interaksi sosial. Kontak sosial membantu masyarakat dalam mengenal sesamanya, misalnya watak si A tentu berbeda dari si B, maka kontak sosial ini sangat diperlukan sehingga masyarakat bisa berkembang bukan hanya pada satu aspek melainkan menyeluruh.

 3.2. Arti Gessellschaft

 

            Gessellschaft berasal dari kata bahasa Jerman yang berarti: Patembayan, masyarakat dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris disebut society. Sebaliknya, gesellschaft merupakan kehidupan bersama yang ikatannya lahir, jangka waktunya pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam fikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis. Dasar hubunganya, kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal-balik, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.[4]

 

Dalam bentuk patembayan ikatan itu muncul secara lahiriah yang membentuk kehidupan bersama dalam masyarakat. Sifatnya dasar tetapi hanya bertahan dalam kurun waktu yang sangat singkat. Artinya, hubungan ini terjadi karena ada suatu perjumpaan antar masyarakat dalam waktu, tempat dan situasi tertentu. Namun hubungan ini akan tetap terjalin meskipun anggota masyarakatnya tidak lagi hidup bersama dalam dalam suatu komunitas, tempat, waktu dan situasi yang sama. Ikatan ini berbeda dengan ikatan batin. Perbedaannya terletak pada cara memperolehnya. Aspek gessellschaft diperoleh melalui dua bentuk yaitu dengan cara berinteraksi sosial dan juga dperoleh atas pemikiran, penalaran akal budi manusia semata, sedangkan gemeinschaft diperoleh melalui hanya melalui kontak sosial.

 

4. Relevansinya Dewasa Ini

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun