Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perlu

30 Agustus 2024   13:53 Diperbarui: 30 Agustus 2024   13:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perlu. Perlu apa? Perlu siapa? Setiap kita manusia pasti perlu sesuatu dan perlu seseorang. Kita perlu orang, orang perlu kita. Semua kita saling memerlukan. Kita perlu apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, entah itu makanan, pakaian atau perumahan. Itu merupakan keperluan kita setiap hari. Kita perlu tahu dan sadar bahwa diri kita manusia ini dilengkapi oleh Pencipta kita dengan empat unsur, Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Perlu. Nafsu kita mendorong diri kita untuk cari, dapat dan nikmati barang apa saja yang kita perlu seperti makanan, pakaian dan perumahan. Nalar kita memberi jalan untuk memakai segala upaya berupa pengetahuan dan pengalaman untuk memperoleh apa yang kita perlu. Naluri kita mengajak kita untuk kerjasama dengan siapa saja untuk perlu dapat bantuan supaya apa yang kita perlu itu mudah diperoleh. Nurani kita menyadarkan kita bahwa semua yang kita perlukan itu, baik barang maupun sesama, sudah diciptakan oleh TUHAN agar kita tidak kesasar di dunia ini selama kita hidup. Semua yang kita perlu sudah disiapkan oleh Sang Pencipta.

Perlu. Kita perlu ingat apa pun saja yang kita perlu itu bukan milik kita. Itu milik TUHAN. Jadi perlu hati-hati, pelihara dan pakai segala yang ada dengan penuh rasa tanggung-jawab. Kumpul yah kumpul.  Pakai yah pakai. Kumpul seperlunya. Pakai seperlunya. Jangan liwat batas. Nafsu perlu dikendalikan agar tidak serakah. Nalar perlu diarahkan agar tidak kebablasan. Naluri diatur agar tidak ceroboh. Nurani disadarkan agar tidak takabur. 

Perlu. Hidup ini perlu diatur. Oleh siapa? Oleh diri kita masing-masing. Kita perlu sadar bahwa kita ini manusia yang diciptakan TUHAN untuk hidup bersama sesama yang segala keperluan hidup itu disediakan oleh TUHAN. Bukan oleh siapa-siapa. Perlu barang, baik. Itu dorongan Nafsu. Perlu pengetahuan, harus. Itu dorongan Nalar. Perlu sesama. Wajib. Itu desakan Naluri. Perlu TUHAN. Dengan sendirinya. Itu bisikan Nurani. Semua yang perlu ini kalau diikuti dengan benar, betapa indahnya hidup ini. TUHAN beserta kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun