Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Langsung (3)

9 Mei 2022   08:43 Diperbarui: 9 Mei 2022   09:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Langsung. Langsung ke jantung. Bisa melukai, bisa mematikan. Setiap tindakan manusia, siapa pun, langsung dari jantung ke jantung. Itu pusat hidup. Tindakan manusia terhadap sesama, langsung tertancap pada jantung sesama.

Langsung meneguhkan atau mengguncangkan. Mulai dari tatapan mata, sentuhan tangan seseorang terhadap yang lain, langsung menyentuh jantung.

 Tatapan benci, langsung menikam jantung, menyakitkan, bisa mematikan. Tatapan ramah langsung mengelus halus jantung sesama dan membawa ketenangan, kedamaian.

Nafsu manusia membuat dua pilihan, menyenangkan atau menyusahkan. Nalar manusia menghantar manusia untuk mengetahui dan merancang sesuatu yang baik atau jahat. Naluri manusia condong untuk meronrong sesama atau merangkul sesama. Nurani manusia selalu menuduh manusia kalau salah, memuji manusia kalau baik. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Langsung ada akibat dari setiap ulah manusia. Kalau jantung manusia berdegup keras karena dicerca, maka bukan hanya diri manusia itu sendiri yang terguncang, tapi saat itu juga, langsung TUHAN, turut terganggu. TUHAN tetap ada bersama ciptaanNya yang dikasihi, manusia. 

Langsung bersyukur kalau memperoleh hal yang baik. Langsung bersujud kalau sesama diperlakukan dengan penuh kasih dan dia berbahagia. Langsung bertobat kalau menyengsarakan sesama.

Hidup ini langsung bertalian dengan Penyelenggaraan TUHAN sehingga jangan menganggap sepele tindakan kita manusia sekecil apa pun. Langsung diketahui TUHAN, tidak tersembunyi, tidak tersangkut pada apa pun, pada siapa pun.

Langsung dapat Rahmat kalau kita berbuat baik terhadap alam lingkungan sekitar, apa lagi kalau kita memperlakukan sesama sebagai manusia, yang sama-sama dikasihi TUHAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun