Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Asing" dari Sudut Filsafat (15)

6 November 2020   16:55 Diperbarui: 6 November 2020   17:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Asing itu semangat. Tetap semangat. Orang asing itu mau ini mau itu pokoknya mau nikmati yang baru dan baru terus. NAFSU. Dalam arti yang wajar. 

Orang asing itu sadar, tidak bisa lama-lama, jadi tetap semangat, buru-buru, mau tahu ini dan itu, tanya sana tanya sini. Terus cari tahu. NALAR. 

Dalam arti yang ikhlas . Orang asing itu semangat sekali untuk kenal si ini si itu, abadikan dia ini dan dia itu, dan tetap semangat untuk terus bergaul, bercengkerama. NALURI. Dalam arti yang tulus. 

Orang asing itu tetap semangat untuk jaga diri, jaga kepercayaan, jaga harga diri. NURANI. Dalam arti yang murni. Kitalah orang asing itu. 

Orang asing itu kalau kurang semangat, layu, loyo, itu bukan tipe orang asing, suka bosan karena sudah kurang semangat untuk nikmati yang baru, padahal begitu banyak tersedia, makan nasi basi padahal ada nasi baru, tinggal di bilik yang pengap pada hal cukup buka jendela dan masuk udara baru. (4N, Kwadran Bele, 2011).  

Itulah hidup yang sejati, asing karena memang bukan asli, asing karena tujuan masih di depan, kapan tercapai, itu urusan DIA YANG punya hidup.

Asing dalam arti pribadi kita manusia diberi semangat untuk menangkap makna hidup ini dengan menatap kiri kanan, menoleh ke muka dan ke belakang, menatap ke atas dan ke bawah, sadar bahwa diri kita ini asing di alam raya yang dahsyat ini. 

Bayangkan, kalau tanpa semangat, mana mungkin arus deras nafas alam ini kita hirup untuk bertahan hidup. Semangat menikmati, NAFSU, semangat menyelami, NALAR,  semangat merangkul, NALURI, semangat merenung, NURANI. 

Empat 'N' ini  DIA beri dan ada dalam diri kita manusia untuk meniti titian hidup guna menyeberang dari yang indah ke yang lebih indah. Hari ini lebih indah dari hari kemarin. Mana mungkin DIA beri hari yang sama terus. Lebih tidak mungkin lagi kalau DIA beri hari ini lebih buruk dari hari kemarin. 

Sekarang, kita ini,  mampu atau tidak, siap atau tidak, rela atau tidak, jeli atau tidak untuk menangkap yang indah ini setiap saat, dari detik ke detik. DIA YANG MAHA INDAH tidak pernah dan tidak akan memberikan kepada kita ciptaanNYA yang indah ini hal yang kurang atau tidak indah. 

Tinggal dari kita, semangat yang DIA beri kepada kita itu kita gunakan atau tidak. Ada kebebasan. Itulah anehnya. DIA tidak atur kita, paksa kita untuk nikmati indahnya hidup ini. Kalau DIA atur dan paksa, maka kita ini boneka hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun