Ada bahaya manusia kehilangan martabatnya karena dia tidak ada guna lagi. Guna itu menjadi ukuran untuk keberadaan manusia. Ini tidak benar. Manusia menggunakan alam untuk hidup. Dan tidak boleh manusia menggunakan manusia lain untuk hidup.Â
Saling memperalat antara sesama manusia muncul karena manusia mengganggap sesama manusia hanya pada tingkat 'guna' bukan tingkat 'ada'. Tidak boleh suami dan isteri saling menggunakan untuk kepentingan diri masing-masing. Tidak boleh orang tua menggunakan anak-anak untuk jadi hiburan atau tenaga penolong.
Adanya diri manusia pada usia tertentu, posisi tertentu, jabatan tertentu, tidak boleh dilihat sebagai manusia yang lebih berguna atau kurang berguna. Posisi apa saja adalah panggilan untuk ada yang terlepas dari ada guna atau tidak. Dia ada pada keadaan itu dan ada bersama dalam keadaan masing-masing menjadi panorama hidup yang memancarkan kebesaran DIA, PENCIPTA kita.
Masing-masing kita kembangkan adanya kita itu dari segi ke-mitra-an dengan PENCIPTA dalam menata ciptaan, bukan untuk saling meng-guna-kan demi tujuan yang merendahkan martabat manusia itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H