Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Mulai" dari Sudut Filsafat

27 Juli 2020   13:45 Diperbarui: 27 Juli 2020   13:47 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mulai dari ide baru untuk tulis artikel di Komapasiana. Artikel baru mulai dari kalimat baru, kata baru, huruf baru. Serba baru. Tiap hari diawali dengan jam baru, pukul 00.01 sampai 24.00 dan baru lagi. 

Tidak terulang. Hidup manusia, ulang tahun, lalu mulai baru, tahun yang baru sampai tahun berikutnya mulai baru lagi. Perhitungan tahun kalender pun demikian, mulai 1 Januari sampai 31 Desember dan mulai baru lagi. Tiap tarikan dan hembusan nafas itu sebenarnya mulai tarikan baru hembusan baru. 

Manusia punya NAFSU itu tidak pernah puas dengan yang lama, mulai baru terus. Nasi saja tidak yang lama, basi. Mulai masak nasi baru. Itu hal biasa, mulai baru setiap saat. NALAR manusia tidak berhenti pada pengetahuan lama, pengalaman lama, ketinggalan. 

Pikiran baru, rencana baru, hal-hal baru menjadi incaran dan hidup ini mulai dari langkah baru ke langkah baru berikutnya, tak pernah berhenti. NALURI manusia suka mulai dengan ceritera baru, berita baru, kenalan baru, peristiwa baru. 

NURANI manusia terus merenung dan merenung dan mulai tindakan baru, tobat atas kesalahan dan mulai niat baru perbaiki diri. Mulai apa pun saja digerakkan oleh 4N dalam diri manusia. 

NAFSU ingin mulai baru, NALAR mulai beri pendapat baru, NALURI mulai bimbing ke teman baru, NURANI mulai tuntun ke niat baru. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Mulai buat hal baik, baik. Mulai buat yang jahat, mata rantainya, jahat berbuah jahat akhirnya jadi penjahat. Hidup ini setiap saat kita diberi kesempatan untuk mulai yang baik atau mulai yang jahat. 

Dua pilihan. Tidak mungkin berdiri di tempat dan tidak mulai apa-apa. Berdiam diri pun satu aksi mulai baru, sebelumnya sangat aktif dan mulai tidak aktif lagi. Wajib hukumnya untuk mulai dan mulai. 

Yang suruh kita mulai itu, DIA. Mulai dari kandungan ibu, mulai bayi, mulai remaja, mulai muda, mulai dewasa, mulai tua, ini semua rentetan mulai dan mulai. 

Tidak ada yang namanya terjadi dengan sendirnya. Tidak.  Hidup manusia itu mulai dengan mulai terus mulai dan mulai sampai akhirnya mulai hidup baru dalam bentuk baru. Waktu itu NAFSU+NALAR+NALURI+NURANI mulai masuk ke dalam situasi bahagia abadi atu celaka abadi sesuai pilihan yang kita mulai dari hidup yang sementara di dunia ini. 

Jadi terserah kepada setiap kita, saat mulai sesuatu yang baru itu di dunia ini mulai yang baik atau sebaliknya. Mulai baik akhir baik. Semua terarah ke DIA YANG mulai dengan hal yang baik dan akhiri dengan baik pula karena DIA itu MAHA-BAIK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun