Kau ini bagaimana? Kau bilang Indonesia mau dipecah-belah, tapi melihat persatuan ummat di 212 engkau marah, terhadap para penjajah negeri malah engkau ramah
Kau ini bagaimana? Bendera tauhid kau bilang bendera HTI, diberi hadits kau bilang ini hadits lemah sekali, diberi yang shahih kau bilang khat di masa Rasul bukan yang ini
Kau ini bagaimana? Khat bendera aku ganti, kau bilang kenapa harus warnanya hitam begini, aku buat warna-warni kau bilang aku ini bentuk inkonsistensi
Kau ini bagaimana? Kalau engkau yang bicara buruk bilang tabayun saja, tapi kalau kau menghina aku kau bilang itu sudah sepantasnya
Kau ini bagaimana? Kau bilang pendapat orang harus dihargai, aku buat mimbar penyampaian pendapat, engkau persekusi engkau halangi
Kau ini bagaimana? Kau tuduh orang makar, kau yang main bakar, kau bilang orang radikal tapi logikamu tak masuk di akal
Kau ini bagaimana? Kau bilang jangan politisasi agama, tapi di pesantren-pesantren kau cari suara, kau tolak perda syariah, pas kampanye tiba-tiba pakaian Muslimah
Kau ini bagaimana? Atau aku harus bagaimana? Kau masih manusia?
Cuitan Ienas Tsuroiya, Putri Gus Mus, Tentang Puisi Ayahnya yang Dibajak
Tindakan Felix Siauw  menjadi penyair dadakan ini mungkin tidak akan terlalu menarik perhatian publik, andai tidak ada cuitan Ienas Tsuroiya, putri Gus Mus, yang memberi tanggapan atasnya pada tanggal 6 Desember 2018.