Mohon tunggu...
Achmat Heri Dwijuwono
Achmat Heri Dwijuwono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tinggal di Gunungkidul, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puisi dan Politik: Ketika Felix Siauw (Mengaku) Terinspirasi Puisi Gus Mus

16 Maret 2019   19:24 Diperbarui: 17 Maret 2019   15:31 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuitan Ienas Tsuroiya | twitter.com

Kau ini bagaimana? Kau bilang Indonesia mau dipecah-belah, tapi melihat persatuan ummat di 212 engkau marah, terhadap para penjajah negeri malah engkau ramah

Kau ini bagaimana? Bendera tauhid kau bilang bendera HTI, diberi hadits kau bilang ini hadits lemah sekali, diberi yang shahih kau bilang khat di masa Rasul bukan yang ini

Kau ini bagaimana? Khat bendera aku ganti, kau bilang kenapa harus warnanya hitam begini, aku buat warna-warni kau bilang aku ini bentuk inkonsistensi

Kau ini bagaimana? Kalau engkau yang bicara buruk bilang tabayun saja, tapi kalau kau menghina aku kau bilang itu sudah sepantasnya

Kau ini bagaimana? Kau bilang pendapat orang harus dihargai, aku buat mimbar penyampaian pendapat, engkau persekusi engkau halangi

Kau ini bagaimana? Kau tuduh orang makar, kau yang main bakar, kau bilang orang radikal tapi logikamu tak masuk di akal

Kau ini bagaimana? Kau bilang jangan politisasi agama, tapi di pesantren-pesantren kau cari suara, kau tolak perda syariah, pas kampanye tiba-tiba pakaian Muslimah

Kau ini bagaimana? Atau aku harus bagaimana? Kau masih manusia?

Cuitan Ienas Tsuroiya, Putri Gus Mus, Tentang Puisi Ayahnya yang Dibajak

Tindakan Felix Siauw  menjadi penyair dadakan ini mungkin tidak akan terlalu menarik perhatian publik, andai tidak ada cuitan Ienas Tsuroiya, putri Gus Mus, yang memberi tanggapan atasnya pada tanggal 6 Desember 2018.

Cuitan Ienas Tsuroiya | twitter.com
Cuitan Ienas Tsuroiya | twitter.com
Melalui cuitan itu putri Gus Mus itu mengabarkan curhat paginya di Facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun