Mohon tunggu...
Hary Rasjid
Hary Rasjid Mohon Tunggu... -

Adalah hanya seorang yang lahir di kota kecil Kolaka dan menetap di Jakarta, mencoba belajar menulis apa saja yang menggelitik pikirannya untuk menuntun jarijemarinya menulis rangkaian kata walaupun kadang keluar dalam konteks dengan apa yang dipikirannya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mancing

11 Maret 2010   04:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memancing.. suatu hobi yg menjadikanku bersemangat bila melakukannnya tapi dimana? Di Jakarta ini susah gampang untuk mencari lokasi yang ideal untuk menyalurkan hobi yg satu ini tanpa mengeluarkan isi dompet yang semakin kering terkuras untuk kebutuhan pokok,Banyak setu-setu bertebaran di Jabotabek tapi kita harus bersaing sama dengan tukang jala, tukang setrum, tukang potas dimana mereka melakukannya demi kebutuhan sehari-harinya sementara habitatnya ikannyasemakin habis terkikis oleh zaman, Aku harus mengalah. …

Jadi teringat kampung nun jauh disana.. hanya dengan berjalan lebih kurang 200m sy sudah bias menyalurkan hobi sekalian menyediakan lauk buat dirumah.. atau kalo ingin mendapatkan lebih banyak lagi buat persediaan seminggu tinggal melaut aja dan kalaupun harus mengeluarkan ongkos buat solar,umpan dll sangat kecil dibanding apa yang kita peroleh.. tapi apakah masih seperti 10th lalu? Masih adakah ikan bermain dikarang yang cuma beberapa mil dari pantai, atau sudah dibom? Masih gurihkah rasanya, atau sudah terkontaminasi dengan limbah? Masih berbagi kah nelayan yg satu sama yang lain atau sudah saling sikut? Masih bisa kah anak-anakku merasakan juga keceriaan dan kebahagian aku waktu kecil bukan hanya merasakan kesenangan sesaat di mall-mall, rental PS, atau ditaman bikinan milik developer?Masih bisa kah aku pulang membawa anak-anakku ditengah ongkos yang begitu mahal, oh my GOD…! aku mengalah lagi..!

Joran dan Reel yang aku paksakan beli 2 tahun lalu belum sekalipun mencicipi asinnya laut Jakarta terlalu sayang kalo lagi-lagi aku harus memaksakan, mengorbankan kebutuhan dirumah. Rupiah 1 juta..beeh! buat sewa kapal, tips kapten ABK, umpan solar dll.

Hey…!Joran dan Reel ku kamu harus ikut aku untuk mengalah lagi….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun