Suatu saat ada seorang guru sufi ditanya oleh muridnya, “Guru, mana yang lebih berharga di matamu, emas satu kilogram ataukah kotoran kambing satu kilogram?”. Apa jawab sang guru tersebut? Beliau dengan tenang menjawab, “Yang lebih berharga di mataku adalah yang lebih mendekatkan diriku pada Tuhanku. Sekalipun kotoran binatang satu kilogram, tetapi jika itu mampu mengantarkan aku lebih mendekatkan dengan Tuhanku, maka itu jauh lebih berharga daripada emas satu kilogram, bahkan satu kuintal sekalipun. Sebaliknya, jika emas satu kilogram itu mampu mengantarkan aku lebih dekat dengan Tuhanku, maka itu jauh lebih berharga dari yang lain”. Dalam kacamata kaum sufi, berharga atau tidaknya suatu hal bukan diukur dari barangnya, melainkan manfaat dari barang itu dalam rangka mendekatkan diri kita kepada Tuhan. (disarikan dari buku, filsafat ketuhanan, Heri Santoso)
