Dalam menghadapi tantangan abad ke-21 diperlukan kemampuan literasi dasar, soft skill dan kualitas karakter sebagai upaya dalam menghadapi arus globalisasi seperti MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Hal tersebut ditegaskan pada forum Ekonomi Dunia yang menyatakan bangsa-bangsa di dunia harus merumuskan visi baru pendidikan. Dalam hal ini pemerintah Indonesia melaksanakan reformasi pendidikan nasional yang disesuaikan dengan visi baru pendidikan tertuang pada periode 2015-2019 dengan tema pembangunan pendidikan untuk meningkatkan daya saing regional dan kolaborasi.
Literasi dasar yang perlu dijadikan poros pendidikan kita adalah 1. Literasi baca-tulis 2. Literasi Numerasi 3. Literasi Sains 4. Literasi Digital 5. Literasi Finansial 6. Literasi budaya dan kewarganegaraan. Literasi dapat memperkuat kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk mengakses atau memperoleh informasi kesehatan, pendidikan, dan teknologi. Selain itu literasi merupakan sebagai bekal masyarakat disetiap zaman dalam menjalani kehidupan yang berkualitas.
Salah satu diantara enam literasi dasar yang perlu kita kuasai adalah literasi baca-tulis. Membaca dan menulis ialah literasi fungsional dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi di era industry 4.0 menuju era society 5.0 yang ditandai dengan pergerakan yang cepat dan persaingan yang kompetitif.
Membaca merupakan satu langkah dalam membuka wawasan individu, keluarga dan masyarakat berupa segala ilmu pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berguna bagi kehidupan. Teks yang dibaca pun tidak hanya dalam bentuk tulisan tetapi bisa dalam bentuk lain seperti grafik, simbol dan angka.
Kemampuan literasi dasar dapat membantu dalam penguatan karakter anak meliputi karakter yang mandiri, gotong royong dan berintegritas. Dalam hal ini Abdillah Fata Shohabi, salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kampus di Purwakarta sedang melakukan kegiatan KKN-T Literasi untuk meningkatkan minat baca-tulis anak yang dilaksanakan dalam ruang lingkup keluarga melalui kanal Youtube Nussa yang dapat membuat anak senang serta bersemangat dalam melakukan pembelajaran keluarga. Terutama melalui pesan moral dan ilmu pengetahuan yang disampaikan pada beberapa episode seperti episode "tidak menunda waktu", episode "berdoa sebelum tidur", episode "pentingnya bersyukur" dan "episode kasih sayang didalam keluarga".
Pemanfaatan media kanal youtube Nussa dapat menjadi solusi bagi orang tua dirumah sebagai media pembelajaran edukatif penuh makna dan pesan moral yang dapat diambil oleh anak maupun orang tua untuk dijadikan kegiatan pengasuhan anak dirumah.
Penulis:
Abdillah Fata Shohabi, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Indonesia kampus di Purwakarta.
Fitri Nuraeni, M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 57.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H